Tidak Percaya Covid-19, Satu Orang Positif di Sleman Tulari Puluhan Warga Perum Gama Asri

penyebaran virus Covid-19 di Turi gegara ada seorang warga yang tak percaya Covid-19

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 03 Agustus 2021 | 13:05 WIB
Tidak Percaya Covid-19, Satu Orang Positif di Sleman Tulari Puluhan Warga Perum Gama Asri
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Puluhan warga di perumahan Gama Asri, Padukuhan Gading Wetan, Donokerto, Turi, Sleman dinyatakan terpapar Covid-19. Mirisnya penularan itu diduga disebabkan dari salah seorang warga yang tidak percaya Covid-19.

Lurah Donokerto R Waluyo Jati mengatakan penularan tersebut mulai diketahui setelah perayaan penyembelihan hewan kurban atau Hari Raya Idul Adha tepatnya tanggal 20 Juli 2021 lalu. Setidaknya saat ini ada total 43 kasus yang ditemukan dari hasil tracing kontak erat.

"Ya memang tidak percaya Covid-19. Berawal dari warga yang tidak jujur dan jalan-jalan mengikuti penyembelihan sapi sehingga itu menularkan kepada masyarakat yang lain," kata Jati saat dihubungi awak media, Selasa (3/8/2021).

Jati menuturkan sebelumnya salah seorang warga yang diketahui berusia sekitar 50 tahunan itu sudah mengeluhkan kurang enak badan. Namun warga yang bersangkutan justru tetap nekat mengikuti rangkaian kegiatan penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha kemarin.

Baca Juga:Dampak Pandemi, Omzet Anjlok Tak Surutkan Niat Pengusaha Kafe Sleman Bantu Nakes

"Jadi sudah positif tapi tidak merasa positif," imbuhnya.

Disampaikan Jati, selama pandemi ini warga yang tidak percaya Covid-19 tersebut memang cenderung tidak terlalu sering bersosialiasi di lingkungannya. Bahkan yang bersangkutan juga tidak jarang abai terhadap protokol kesehatan.

"Kalau di lingkungan memang kurang srawung dan memang jarang mengikuti berita. Selain dia juga tidak menerapkan prokes. Itu yang menjadi kendala," ungkapnya.

Jati mengatakan bahkan pasien tersebut sempat mengalami pemburukan kondisi saat terpapar Covid-19. Pihaknya diketahui sempat dirawat di rumah sakit beberapa waktu.

"Iya sempat kritis tapi ini alhamdulillah ini sudah ditangani oleh rumah sakit dan sudah berangsur baik," tuturnya.

Baca Juga:Dispar Sleman Rencanakan Tambah Lagi Destinasi Wisata Untuk Gelar Vaksinasi

Jati menambahkan semenjak kejadian tersebut sekarang warga yang bersangkutan sudah percaya adanya Covid-19. Hal ini turut meningkatkan kewaspadaan warga lain untuk selalu berhati-hati dan disipin menerapkan protokol kesehatan.

"Otomatis sekarang sudah percaya mas. Adanya kejadian yang sangat luar biasa ini yang bersangkutan jadi percaya. Dan alhamdulillah ini juga menyebabkan warga yang lain berhati-hati betul untuk kegiatan selanjutnya. Harapan kami ini menjadi pengalaman agar tidak terjadi lagi," ucapnya.

Satgas Covid-19 setempat tidak lupa melakukan tracing dari kasus awal pasien yang tidak percaya Covid-19 tersebut. Hasilnya ditemukan sebanyak 35 kasus dari warga yang ikut terlibat dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban.

"Jadi, yang kontak pertama itu 35 orang. Terus penambahan hari ini 7 kasus. Sehingga, totalnya dengan yang pertama jadi 43 kasus," terangnya.

Jati memastikan kegiatan penularan Covid-19 di wilayahnya bukan akibat dari rangkaian kegiatan penyembelihan hewan kurban. Sebab, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara ketat saat kegiatan dilakukan.

"Jadi penularan Covid-19 bukan karena hari perayaannya tapi memang karena ada orang yang ikut perayaan itu tidak jujur," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak