SuaraJogja.id - Usaha kuliner menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turut memperparah kondisi tersebut.
Tidak sedikit pengusaha kafe di Kabupaten Sleman yang merugi di tengah kondisi tak menentu ini. Namun nyatanya kondisi tersebut tidak menyurutkan mereka untuk bergotong royong membantu sesama.
Kegiatan sosial dengan membagikan bantuan makanan nagi tenaga kesehatan serta pasien terpapar Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri menjadi semangat positif tersendiri di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Pengusaha Kafe Bento, Khairul Umam Bento menuturkan aksi sosial yang dilakukan di Sleman berada di sejumlah titik. Termasuk berbagi dengan warga yang berada di selter isolasi mandiri di Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang.
Baca Juga:Presiden Jokowi: PPKM Level 4 Diperpanjang Sepekan, sampai 9 Agustus
Selain tenaga kesehatan (nakes) dan pasien isoman, kata Bento, bantuan tidak lupa juga diberikan kepada petugas jaga di penyekatan beberapa ruas jalan.
"Jadi aksi ini sudah dilakukan dari Sabtu (31/7/2021) kemarin. Ada bantuan berupa makanan siap saji sebanyak 150 box nasi dan puluhan parcel diberikan pada petugas jaga yang ada di selter," kata Bento kepada awak media, Senin (2/8/2021).
Menurut Bento, bantuan yang diberikan itu bukan berasal dari kondisi pihaknya yang tidak terdampak pandemi. Pasalnya tidak dipungkiri Bento, selama pandemi berlangsung usahanya ikut terdampak.
Diakui Bento, selama pandemi omzet usahanya sempat anjlok. Namun hal tersebut, tak lantas dijadikan halangan atau alasan bagi ia dan pengusaha yang lain untuk tetap penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Bento menilai bantuan itu adalah bentuk kepedulian bersama para pengusaha di Yogyakarta dan Jawa Tengah atas kondisi pandemi sekarang. Lebih lanjut, kata Bento, diperlukan kesadaran dan kemauan semua pihak tidak hanya pemerintah untuk bergotong royong menanggulangi pandemi Covid-19.
Baca Juga:Cilok Rp 25 Ribu Dibeli Rp 300 Ribu, Pedagang ini Tak Kuasa Menahan Tangis
"Dalam posisi saat ini kita harus bersinergi bersama, saling membantu antar sesama rakyat dan membantu pemerintah meredam pandemi ini. Salah satu cara yang bisa kita lakukan salah satunya dengan memberikan bantuan seperti ini untuk nakes dan pasien isoman," ujarnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi D Raudi Akmal, yang turut terlibat dalam kegiatan sosial tersebut menyebut kegiatan ini tidak akan terselenggara tanpa ada kepedulian satu sama lain. Kesamaan cara berpikir dalam menyikapi situasi pandemi Covid-19 ini menjadi semangat tersendiri.
"Pemerintah tentu tidak dapat hanya berjalan sendiri saja. Perlu juga bantuan dari semua pihak, setiap kalangan masyarakat terutama pengusaha," ujar Raudi.
Dalam kesempatan ini, Raudi mengajak pengusaha lain khususnya yang berada di Bumi Sembada untuk turut melakukan aksi sosial. Pengusaha dinilai mampu untuk ikut turun tangan terutama membantu nakes, relawan hingga pasien Covid-19 untuk terus kuat berjuang.
Menurutnya rasa kepedulian itu harus terus dipupuk untuk melawan pandemi Covid-19 saat ini. Dengan adanya kesamaan rasa kepedulian, lanjut Raudi, kondisi pandemi yang semula berat akan terasa ringan karena dijunjung secara bersamaan.
"Saat ini kita harus bahu membahu untuk bersama pemerintah saling mengisi dan mendukung. Baik mentaati protokol kesehatan, vaksinasi termasuk membantu saling membantu sesama kita yang menjadi nakes, relawan dan pasien isoman," tegasnya.
Sementara itu, petugas jaga Selter Asrama Haji Kabupaten Sleman Muhammad Ali Musta'in, sangat mengapresiasi aksi sosial yang dilakukan oleh para pengusaha tersebut. Menurutnya di tengah usaha yang juga terdampak pandemi, kepedulian untuk sesama masih tetap mengalir.
"Banyak pengusaha yang susah bahkan ada usaha yang gulung tikar. Tetapi kepedulian untuk bisa memberi kontribusi pada sesama tetap ada. Kita bangga pada pengusaha Indonesia dan semoga selalu sukses meskipun terdampak pandemi," ucap Ali.