SuaraJogja.id - Sebaran kasus Covid-19 kembali terjadi di wilayah Kabupaten Sleman. Total sebanyak 72 orang di Pedukuhan Bronggang Suruh, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Cangkringan dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Plt Camat Cangkringan Suyanto, saat dihubungi awak media, Kamis (5/8/2021). Disebutkan Suyanto, puluhan warga yang terpapar Covid-19 itu diketahui setelah pemeriksaan massal warga satu padukuhan tersebut.
"Dilakukan swab massal, ternyata ada 72 yang kemudian positif hasil tes," kata Suyanto.
Suyanto menjelaskan pemeriksaan atau swab massal itu dilakukan setelah kemunculan kasus Covid-19 secara terus menerus di Padukuhan Bronggang Suruh.
Baca Juga:Dapat Aduan dari Masyarakat Soal Pemulasaraan Jenazah, PWNU DIY Siap Terjunkan 39 Relawan
"Kalau cerita awalnya kan jadi di Pedukuhan Bronggang Suruh, (Argomulyo, Cangkringan), itu kan dalam beberapa saat ini selalu ada yang positif. Kemudian Dinkes dan puskesmas kan melihat kok tidak tuntas-tuntas kemudian dilakukan swab massal," ucapnya.
Lebih lanjut, Suyanto menyebut sebelum temuan puluhan kasus baru ini. Sudah ada sejumlah warga yang lebih dahulu terkonfirmasi positif Covid-19.
Akhirnya guna memastikan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut swabnya massal pun dilakukan pada dua hari yang lalu. Sementara hasilnya baru keluar kemarin sore dengan puluhan orang dinyatakan positif.
"Iya ada sekian bulan yang lalu pokoknya ada terus gitu loh. Jadi tiap saat kok muncul, muncul ada yang sembuh kemudian tidak berhenti kemudian itu sekalian dilakukan swab massal daripada supaya segera terlacak," tuturnya.
Disampaikan Suyanto, 72 warga yang terpapar Covid-19 itu berada di satu Padukuhan Bronggang Suruh saja. Ditanya mengenai total warga di pedukuhan tersebut, pihaknya belum mengetahui secara pasti.
Baca Juga:15 Orang Penghuni Panti Asuhan di Medan Terpapar Covid-19
"Kalau detailnya (jumlah warga) belum tahu. Detail nanti ke Pak Lurah. Tapi positif saat ini ada 72 orang," ungkapnya.
Dari puluhan orang tersebut, lanjut Suyanto, sementara ini kondisi warga rata-rata hanya mengalami gejala ringan saja. Sehingga masih melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Sementara rata-rata ringan OTG seperti itu," imbuhnya.
Kendati begitu, jajaran muspika telah melakukan rapat tadi sore untuk mengusahakan warga yang terpapar Covid-19 tersebut bisa dipindahkan ke tempat isolasi terpusat. Keputusan itu guna mengantisipasi penularan semakin meluas.
"Kita muspika sudah rapat nanti kita perintahkan sedapat mungkin ke isoter. Supaya nanti untuk mencegah penularan dan memutus rantai penularan," terangnya.
Saat ini warga yang terpapar Covid-19 masih menjalani isoman terlebuh dulu sambil melakukan koordinasi lanjutan untuk dipindahkan ke tempat isolasi terpusat.
Ditambahkan Suyanto, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman. Pasalnya terdapat sejumlah warga yang terkena Covid-19 itu memiliki hewan ternak.
"Sudah kami data tadi yang positif itu ada beberapa warga dan punya ternak. Ada kurang lebih 1 sapi dan 50an kambing. Tadi kami juga sudah koordinasi dengan dinas pertanian supaya nanti sekiranya (warga yang) ke isoter kan harus ada yang ngurusin ternaknya," sambungnya.
Akibat sebaran kasus Covid-19 ini, kata Suyanto, akses keluar masuk ke Padukuhan Bronggang Suruh dibatasi hanya satu pintu saja. Serta dijaga oleh Satgas Covid-19 setempat dan pihak berwenang lainnya.
"Sementara bukan lockdown tapi dibikin satu pintu one gate dijaga oleh satgas dan dari babin dari kepolisian dan koramil. Supaya mobilitas terkontrol dibikin satu pintu," tandasnya.