SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 membuat banyak anak-anak di DIY kehilangan orang tuanya. Posko Perlindungan Perempuan dan Anak DIY di Masa Pandemi sekaligus Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan DP3AP2 DIY mencatat ada 120 anak usai balita hingga 18 tahun di DIY yang yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
"Data dari satgas ada 120 anak ini yang yatim piatu karena kehilangan orang tua akibat Covid-19," ujar Ketua Posko Perlindungan Perempuan dan Anak DIY di Masa Pandemi sekaligus Kepala Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan DP3AP2 DIY Nelly Tristiana saat dikonfirmasi, Sabtu (14/08/2021).
Menurut Nelly, selain anak yang kehilangan orang tua, perempuan terdampak Covid-19 yang kehilangan suaminya akibat Covid-19 mencapai 418 orang. Sedangkan 313 ibu hamil dan 225 bayi terpapar Covid-19 sampai saat ini.
Jumlah ini masih terus bergerak karena 78 satgas yang diterjunkan masih mengumpulkan laporan dari kabupaten/kota.
Baca Juga:Yatim Piatu karena Covid: Kalau Dengar Kata 'Ibu' dan 'Ayah' Dia Menangis
Contohnya laporan dari Banguntapan yang mencatatkan ada 146 yatim piatu di kapenawon tersebut.
"Kita masih pastikan apakah 146 anak yatim piatu di banguntapan itu karena terdampak Covid-19 atau tidak," tandasnya.
Nelly menyebutkan, untuk penanganan anak yatim piatu akibat Covid-19, pihaknya mencoba mendekatkan kepada keluarga besar.
Dengan demikian mereka dapat dirawat oleh anggota keluarga lain bila memungkinkan sebelum dibawa ke rumah panti.
Sedangkan untuk perempuan dan ibu hamil yang terdampak diberikan bantuan.
Baca Juga:Empat Anak di Bantul Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19, Bupati: Kami Akan Beri 3 Jaminan
Satgas mencoba mencari donatur dari berbagai pihak untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar.
Contohnya untuk ibu hamil dan balita yang memerlukan alat menyusui, pampers, botol susu dan lainnya. Sedangkan bagi perempuan terdampak diberikan paket sembako.
"Sesuai ketugasan, kami baru tahap pemberian kebutuhan dasar. Ada hal yang jangka panjang dan menjadi pekerjaan rumah ke depan agar sinergi dengan dinas sosial yang punya kewenangan jaring pengaman sosial," jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos DIY Sigit Alifianto mengungkapkan Dinsos memberikan bantuan pada ibu atau perempuan serta anak yang terdampak Covid-19.
Bantuan diberikan melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
"Bantuan sifatnya regular dalam pkh, dalam masa pandemi dapat tambahan 10 kg beras. Di luar pkh ada bantuan sosial tunai, bulan mei-juni masing-masing keluarga mendapatkan Rp600 ribu ditambah lagi 10 kg beras itu," jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi