Viral Kaum Rois di Bantul Pakai Rompi dari Bekas Karung Beras, Ini Fakta Sebenarnya

Aksi wiyono mengenakan rompi karung beras viral di media sosial

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Minggu, 15 Agustus 2021 | 14:22 WIB
Viral Kaum Rois di Bantul Pakai Rompi dari Bekas Karung Beras, Ini Fakta Sebenarnya
Wiyono (64) seorang kaum rois asal Padukuhan Kalidadap I, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul yang sedang mengendarai sepeda motor sambil mengenakan rompi dari karung beras viral di media sosial. (SuaraJogja.id/HO-Dokumen Padukuhan Kalidadap)

SuaraJogja.id - Wiyono (64) seorang kaum rois asal Padukuhan Kalidadap I, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul yang sedang mengendarai sepeda motor sambil mengenakan rompi dari karung beras viral di media sosial. Diketahui bahwa pria itu akan menuju ke tempat warga yang meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun, pada Jumat siang (13/8/2021) Wiyono didatangi oleh Tarji, tetangganya yang memintanya untuk menengok keadaan SK yang diduga meninggal dunia karena sesak napas. Saat hendak berangkat, warga menyarankan agar Wiyono mengenakan alat pelindung diri (APD).

Namun lantaran tidak punya APD yang sesuai standar kesehatan lantas Wiyono  pun mencari karung bekas dan membuatnya menjadi semacam rompi dan dipakai saat mengunjungi warga yang dikabarkan meninggal tersebut. Tak berselang lama, di rumah SK datang tim kesehatan Puskesmas Imogiri 2 yang kemudian menyatakan jika SK sudah meninggal dunia.

Dukuh Kalidadap Setiyanto menyampaikan bahwa SK meninggal karena memang sudah lanjut usia (lansia). Menurutnya, Mbah Wiyono memakai karung beras karena terbawa suasana pandemi Covid-19.

Baca Juga:Relawan Perempuan untuk Pemulasaran Jenazah Covid-19 Minim, Ini Langkah Pemkab Bantul

"Saat Mbah Wiyono sampai di rumah SK dan mau melakukan pemulasaran, dia datang sudah mengenakan APD buatan sendiri. Lalu oleh relawan diberi APD yang layak," jelasnya saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Minggu (15/8/2021).  relawan.

Katanya, SK tidak ada riwayat kontak dengan penderita Covid-19. Di sekitar tempat tinggal SK juga tidak ada warga terkonfirmasi positif virus corona. Sehingga SK ahirnya dimakamkan secara normal.

"Meninggalnya bukan karena terpapar Covid-19. Mbah Wiyono seperti itu (pakai APD dari karung bekas) hanya untuk antisipasi saja dan terbawa suasana pandemi. Dia enggak punya APD.

Sementara untuk keperluan APD jika ada pasien Covid-19 yang meninggal, katanya, sudah disiapkan oleh pihak Kalurahan Selopamioro. Maka saat warga melakukan rukti serta pemulasaran jenazah Covid-19 sudah sesuai protokol kesehatan.

"Untuk APD selalu disiapkan pihak Kalurahan Selopamioro. Jadi begitu ada orang yang meninggal akibat Covid-19, masyarakat yang mau melakukan rukti atau pemulasaran sudah siap," terangnya.

Baca Juga:Target Vaksinasi 800 Ribu Warga Bantul Kelar September Meleset, Halim Beberkan Kendalanya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini