98 Persen Guru dan Tendik Sudah Divaksin, Disdik Sleman Enggan Buru-Buru PTM

Meski sudah memiliki capaian yang menggembirakan untuk vaksinasi guru dan tenaga kependidikan, Ery menyebut pihaknya tidak akan buru-buru untuk melangsungkan PTM.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Rahmat jiwandono
Selasa, 24 Agustus 2021 | 09:05 WIB
98 Persen Guru dan Tendik Sudah Divaksin, Disdik Sleman Enggan Buru-Buru PTM
Ilustrasi sekolah dibuka di tengah pandemi. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman menyatakan hampir semua guru dan tenaga kependidikan di wilayahnya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Berdasarkan data yang dimiliki setidaknya vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan itu telah mencapai 98 persen.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman Ery Widaryana saat dihubungi awak media, Senin (23/8/2021). Disebutkan Ery, tinggal sebagian kecil dari guru dan tenaga kependidikan itu yang belum menerima vaksin.

"Sudah hampir 98 persen kalau itu (vaksin bagi guru dan tenaga kependidikan)," kata Ery.

Ery mengungkapkan bahwa sekelumit guru dan tenaga kependidikan yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 disebabkan sejumlah hal, termasuk di antaranya akibat belum berhasil lolos skrining kesehatan dan memiliki komorbid.

Baca Juga:Usai Divaksin Dosis Kedua, Pria di Cianjur Tiba-Tiba Lumpuh

"Hanya tinggal satu dua (guru dan tenaga kependidikan) yang belum lolos skiring kesehatan atau punya komorbid. Tapi semuanya ya sekitar 98 persen lah," ujarnya.

Meski sudah memiliki capaian yang menggembirakan untuk vaksinasi guru dan tenaga kependidikan, Ery menyebut pihaknya tidak akan buru-buru untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM), mengingat vaksinasi bagi para pelajar belum menyasar secara keseluruhan.

"Nanti tatap muka kita mulai kalau semuanya sudah divaksin," tegasnya.

Lebih lanjut, disebutkan Ery, pelaksanaan PTM tidak akan secara langsung berjalan seperti normal saat sebelum pandemi. Namun tetap akan kembali dilakukan secara terbatas terlebih dulu.

Mulai dari pembatasan kehadiran siswa hingga waktu kegiatan belajar mengajar yang juga tetap dibatasi. Termasuk juga masih menerapkan sistem pembelajaran campuran antara daring dan luring.

Baca Juga:Pemprov DKI Buka Vaksinasi Pfizer di 16 Fasilitas Kesehatan, Ini Lokasi dan Syaratnya

"Kemudian tatap muka itu ya tatap muka sangat terbatas dulu tidak langsung seperti biasa. Tetap kita atur jamnya, kita batasi kehadiran anak juga secara bertahap, tetap ada pembelajaran daring. Jadi nanti tetap campuran tidak langsung full, harus sangat terbatas dulu walaupun sudah divaksin semuanya," terangnya.

Ditanya soal target, Ery mengakui belum bisa menetukan kapan PTM secara terbatas itu dilakukan kembali. Namun jika untuk vaksinasi sendiri khususnya pelajar ditargetkan selesai pada bulan Oktober.

"Kita tidak bisa menarget karena ketersediaan vaksin itu bertahap. Jadi ada setelah ada vaksin kita bergerak lagi. Tapi kemarin itu ditargetkan (selesai vaksinasi pelajar) pertengahan Oktober," ucapnya.

Saat ini pihaknya terus bergerak untuk mempercepat target capaian vaksinasi bagi para pelajar tersebut.

"Kalau vaksinasi itu berjalan terus. Kita bergerak terus. Mudah-mudahan sesuai target itu tercapai dan kalau malah sebelum pertengahan Oktober sudah selesai ya tidak apa-apa. Pokoknya kita bergerak terus," tuturnya.

Disdik Kabupaten Sleman sendiri masih terus melakukan percepatan program vaksinasi Covid-19 kepada pelajar yang ada di wilayahnya. Hingga saat ini diperkirakan sudah sekitar 50 persen siswa-siswi di Bumi Sembada yang telah divaksinasi.

"Mungkin sudah mencapai lebih dari 50 persen (capaian vaksinasi pelajar di Sleman)," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa sekolah akan diberikan lampu hijau untuk kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan syarat seluruh siswa telah menjalani vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 secara virtual untuk santri-santri di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman, Kamis (19/8/2021).

Tinjuan secara virtual itu tidak hanya dilakukan di Sleman saja tetapi juga di sejumlah provinsi lain di Indonesia.

"Jadi semuanya, untuk semua pelajar di seluruh tanah air, kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka. Karena kan SKB 3 menteri sudah ada," kata Jokowi.

Dalam kesempatan ini turut Presiden menyatakan bahwa setiap daerah tidak perlu ragu kaitannya dengan ketersediaan vaksin. Sebab dalam waktu dekat Indonesia akan kembali mendapat kiriman vaksin dalam jumlah banyak.

"Apabila vaksin sudah habis minta lagi karena akan datang vaksin banyak sekali. Ini penting untuk mencapai herd immunity," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini