SuaraJogja.id - Salah satu amalan yang memiliki keistimewaan dan dianjurkan Rasulullah SAW yakni mengerjakan salat tahajud. Berikut rumus dan rahasia salat tahajud sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Untuk diketahui salat tahajud merupakan salat sunnah yang dianjurkan Rasullah SAW untuk dikerjakan. Dari Abu Hurairah r.a bertanya kepada Rasulullah SAW "apakah salat yang lebih utama sesudah salat lima waktu? Beliau menjawab, salat malam," (H.R. Muslim).
Selain dilaksanakan di waktu yang istimewa yakni di sepertiga malam, salat tahajud juga memiliki rumus serta rahasia sesuai sunnah Rasulullah SAW. Hal tersebut seperti dijelaskan oleh ustaz Adi Hidayat.
Seperti diunggah kembali oleh channel YouTube Akhyar.tv, ustaz Adi Hidayat mendedahkan bagaimana kaidah, rumus hingga rahasia salat tahajud yang dipraktikkan oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga:Tata Cara Serta Waktu Terbaik untuk Salat Istikharah yang Benar
Merujuk pada Hadits Riwayat Muslim nomor 749 yang dengan periwayatnya dari Abdullah bin Umar dijelaskan bahwa diriwayatkan dari Nabi, salat malam itu baik ditunaikan paling sedikit 2 rakaat.
"Diriwayatkan Nabi, salat malam itu baik anda tunaikan qiyamul lail, tahajud atau digabungkan dengan witirnya, paling minimal tunaikan 2 rakaat, lengkapi lagi 2 rakaat, 2 rakaat lagi, 2 rakaat lagi tapi apabila anda khawatir diduga akan mendekati fajar maka tutup dengan satu rakaat atau witir," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa berdasar hadits nabi tersebut jumlah rakaat salat tahajud atau salat malam tidak dibatasi jumlahnya.
"Ada kaidah jumlah rakaat salat malam dan ini semua ulama sepakat. Jumlah salat malam yang disampaikan Nabi kepada sahabat tidak ada batasannya secara spesifik jumlah rakaatnya. Nabi menyampaikan tidak ada batasan melaksanakan salat malam untuk memudahkan umatnya," ujarnya.
Rumus salat tahajud yang dikerjakan Rasulullah SAW
Baca Juga:Besok, Anies Diagendakan Salat Jumat dan Peletakkan Batu Pertama di Masjid At Tabayyun
Setelah mengetahui kaidah salat tahajud, ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan mengenai rumus salat tahajud sesuai kebiasaan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW.
Pertama, berdasar kesaksian Sayyidah Aisyah lewat hadits riwayat Al Bukhari nomor 3569.
"Satu kali tiga orang sahabat nabi diduga satu Abdullah bin Masud r.a, Hudzaifah al Yamani r.a, Ubay bin Ka'ab r.a mendatangi kediaman Aisyah dan bertanya tentang sifat salat malamnya nabi".
"(Sayyidah Aisyah) Selama hidup bersama saya, selama tinggal di rumah saya, selama melihat salat malam beliau baik di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan tidak pernah lebih dari 11 rakaat," terang ustaz Adi Hidayat.
Jumlah 11 Rakaat ini caranya beliau tunaikan 4 rakaat dulu kemudian salat 4 rakaat lagi, jadi 8. Baru kemudian beliau tutup dengan 3 rakaat.
"jadi berapa totalnya? ya 11 rakaat," kata ustaz Adi Hidayat.
Kedua, berdasar dari kesaksiaan sabahat kecil Rasulullah SAW yakni Ibnu Abbas ketika beliau menginap ke bibinya Sayyidah Maemunah.
Berdasar kesaksian Ibnu Abbas, Rasulullah SAW sebelum melaksanakan salat tahajud setelah beranjak bangun, ia duduk dulu menghilangkan rasa kantuk, kemudian membaca 10 ayat terakhir Surah Ali Imron kemudian setelah itu membaca doa, kemudian berwudhu kemudian bersiap melaksanakan salat. Setelah itu, Rasulullah melaksanakan salat tahajud sebanyak 13 rakaat.
"Beliau melaksanakan salat 13 rakaat. Formulasinya 2 rakaat, 2 rakaat lagi, tunaikan lagi 2 rakaat, tunaikan lagi 2, 2 rakaat lagi, 2 rakaat lagi kemudian 1 rakaat," jelasnya.
"2 rakaat pertama itu dua rakaat pembuka ringan seperti warming up untuk menambah kekhusyuan. biasanya hanya baca doa iftitah kemudian dilanjutkan Al-Fatihah. Inti salatnya 11 rakaat dilaksanakan dengan rumus dua rakaat bisa tambah witir satu atau digabung jadi tiga rakaat," lanjutnya.
Rahasia salat tahajud Rasulullah SAW
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa hal yang patut digarisbawahi mengenai keutamaan salat tahajud tidak hanya pada jumlah rakaatnya semata.
Ia menyebut bahwa keutamaan dari salat tahajud terletak pada kualitas bacaan surah Al Quran serta kekhusyuan selama mengerjakannya.
Seperti diterangkan dalam Hadits Riwayat Al Bukhari sebelumnya, bahwa Sayyidah Aisyah menegaskan dari 11 rakaat salat tahajud yang dikerjakan Rasulullah SAW itu jangan tanyakan panjang dan bagus bacaannya.
"Jadi anda jangan lihat saja soal jumlahnya tapi juga lihat bagaimana Nabi memperlakukan tiap rakaatnya dengan bacaannya".
"Hudzaifah pernah bersaksi saat mengerjakan salat tahajud bersama Rasulullah dalam satu rakaat Rasulullah membaca 100 ayat Al Baqarah. Kemudian Abdullah bin Masud bersaksi pernah mengerjakan salat tahajud bersama Rasulullah SAW satu rakaat membaca 286 ayat Al Baqarah nyambung Ali Imron 200 ayat hingga Annisa 170 ayat kemudian setelah 5 juz baru ruku," jelasnya.
Intinya, kata ustaz Adi Hidayat sifat salat nabi jangan cuma lihat rakaatnya tapi poinnya panjang dan bagusnya bacaannya.
Dasarnya bisa dilihat dalam surah Al Muzzammil ayat ke-6
"Inna naasyi-atal-laili hiya asyaddu wath-aw wa aqwamu qiilaa. yang artinya: Sungguh bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa) dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan".
Prinsip Rasulullah memanjangkan bacaan salat Tahajud
Prinsip Nabi memanjangkan bacaannya saat salat tahajud, yakni pertama menunjukkan ke umat akan kemuliaan dan peluang mendapat banyak pahala saat tahajud.
"Ada keistimewaan saat pelaksanaannya yakni peningkatan jumlah pahalanya. Kalau mengerjakan kebaikan biasa itu pahalanya 10. Tapi saat baca al quran dapat 10 kebaikan tiap huruf bukan ayatnya. Maka kalau dibacakan saat salat malam pahalanya sangat banyak," terangnya.
Meski begitu, ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa yang terpenting dari usaha mengerjakan amalan kebaikan termasuk salat tahajud yakni ikhlas dalam mengerjakan tanpa memikirkan berapa besaran pahala yang didapat.