Kejar Pembelajaran Tatap Muka, Vaksinasi Pelajar Ditargetkan Selesai Pekan Depan

Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengungkapkan, total masih ada 3.400 siswa SMP yang masih harus divaksin.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 31 Agustus 2021 | 18:50 WIB
Kejar Pembelajaran Tatap Muka, Vaksinasi Pelajar Ditargetkan Selesai Pekan Depan
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman Ery Widaryana (kanan) dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo (kiri) memberi keterangan kepada awak media, Kamis (10/6/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Di jenjang Sekolah Dasar (SD), dari 510 sekolah ada 2 sekolah yang hingga kini masih belum mengumpulkan laporan progres vaksinasi Covid-19 pelajar dan guru, maupun tendik mereka.

Vaksinasi Covid-19 menyasar pelajar di lima sekolah di SMP Negeri 4 Sleman, Selasa (31/8/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Vaksinasi Covid-19 menyasar pelajar di lima sekolah di SMP Negeri 4 Sleman, Selasa (31/8/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Namun, di Disdik Sleman tercatat dari 6.369 guru SD, sebanyak 93% di antaranya sudah divaksin. Untuk tendik, ada sekitar 90% yang sudah menerima vaksin.

Jenjang TK, PAUD formal, dari 509 sekolah dengan total 2.466 orang guru, ada 2.213 yang sudah disuntik vaksin atau 94%. Sementara di jajaran Tendik, dari total 466 orang sudah ada 387 yang divaksin.

Data di tingkatan KB, TPA, SPS atau lembaga non formal lainnya, dari 606 lembaga dengan 2.564 guru, sebanyak 2.362 atau 93% di antaranya sudah disuntik vaksin. Sedangkan dari total 335 tendik, ada 296 atau 88% yang sudah divaksin.

Baca Juga:Kocak! Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Guru Bikin Mahakarya di Rambut Murid Cowok

"Di kalangan guru dan tendik, mereka yang belum menerima vaksin dikarenakan tidak lolos skrining komorbid. Yang lainnya, karena terpapar Covid-19 dan belum tiga bulan untuk menerima vaksin. Kami dorong terus," ujarnya.

Disdik menargetkan semua pelajar dapat tervaksin. Sementara bagi siswa SD berusia 12 tahun ke atas yang belum mendapatkan suntikan vaksin, tercatat ada 1.050 orang.

"Rencana kami, vaksinasi mereka akan kami gabungkan dengan SMP, kalau belum divaksin," ucapnya.

SOP Tatap Muka, Ada Jeda Satu Jam

Dalam persiapan tatap muka, bukan hanya vaksinasi yang digeber oleh Pemkab Sleman, melainkan juga persiapan infrastruktur terus dikebut.

Baca Juga:Mulai PTM, Epidemiolog UGM: Jangan Hanya Patuh Prokes di Sekolah

"Baik sarana cuci tangan air mengalir, kaitan alur kedatangan, kepulangan siswa, SOP KBM, kami sudah siapkan pula video contoh pembelajaran," terang Ery.

Nantinya, siswa akan menempati ruangan dengan kapasitas 50% dalam satu kali pembelajaran. Jarak waktu antar shift atau giliran masuk sekolah, akan diberikan jeda waktu selama satu sampai dua jam.

"Tujuannya agar siswa dari shift 1 dan shift 2 tidak bertemu dan berkerumun di sekolah," jelasnya.

Siswa SD hanya akan belajar maksimal 2 jam sehari sedangkan SMP maksimal 3 jam dalam sehari, selama pembelajaran tatap muka.

"Akan dievaluasi terus sembari melihat situasi kondisi. Namun setidaknya adanya vaksinasi setidaknya melindungi guru, siswa, kekebalan imunitas. Persiapan kami terus dilakukan," tutur dia.

Kendati terus bersiap menuju tatap muka, Pemkab Sleman masih menunggu kebijakan daerah perihal jadwal diperbolehkannya tatap muka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak