Pola Pembibitan Jadi Alasan Peternak Belum Mampu Penuhi Permintaan Daging Hewan Ternak

Guna memenuhi tingginya permintaan daging domba, kata Joko, ke depannya akan dipakai sistem kemitraan.

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Senin, 06 September 2021 | 18:50 WIB
Pola Pembibitan Jadi Alasan Peternak Belum Mampu Penuhi Permintaan Daging Hewan Ternak
[ILUSTRASI] Peternakan sapi di Boyolali, Jawa Tengah. [Dok Kementerian Pertanian]

SuaraJogja.id - Peternak di Kabupaten Bantul belum mampu memenuhi kebutuhan pemotongan hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba. Menurut data Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul jumlah populasi ternak kurang lebih 68.000.

Kepala Bidang Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan DPPKP Bantul Joko Waluyo mengungkapkan, populasi hewan ternak terbesar adalah sapi betina. Pasalnya, pola beternak masyarakat di Bumi Projotamansari yakni jika sapi betina itu sudah beranak maka akan langsung dijual.

"Karena pola pemeliharaan pembibitan sapi di Bantul seperti itu, jadi ketika sudah menghasilkan pedhet (anak sapi) yang berusia 4-5 bulan kemudian dijual," katanya, Senin (6/9/2021).

Dengan begitu, kebutuhan pemotongan di Bantul belum tercukupi, padahal permintaan cukup besar, sehingga sampai saat ini peternak masih mengandalkan suplai hewan ternak dari luar daerah.

Baca Juga:Banyak yang Penasaran, Temuan Wajan Raksasa di Bantul Kini Jadi Tempat Wisata Dadakan

"Kami punya rumah pemotongan hewan (RPH) sebanyak 34. Rata-rata setiap peternak hanya bisa memelihara dua sampai tiga ekor baik ternak sapi/kambing/domba," terangnya.

Selain belum bisa memenuhi permintaan daging sapi, penjual sate kambing di Bantul pun kebutuhan dagingnya belum terpenuhi. Tercatat ada 171 penjaja daging sate kambing.

"Sementara kambing yang dipotong setiap harinya mencapai 600-700 ekor. Padahal permintaan pedagang sate kambing itu selalu ada selama lima bulan," jelas dia.

Langkah-langkah yang dilakukan agar tak mengandalkan kiriman daging dari luar DIY, jawatannya akan meningkatan jumlah populasi hewan ternak. Mereka akan dibantu Pemda DIY.

"Dengan ditingkatkan populasinya bisa saja tetap belum bisa mencukupi karena tingginya permintaan," katanya.

Baca Juga:Kunjungi Keluarga 6 Korban Kecelakaan Maut di Breksi, Bupati Bantul Beri Santunan

Guna memenuhi tingginya permintaan daging domba, kata Joko, ke depannya akan dipakai sistem kemitraan. Ia pernah belajar sistem kemitraan domba ke Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Harapannya untuk memenuhi kebutuhan kuliner sate," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak