Tren Pemakaman Protokol Covid-19 Turun, TRC BPBD Sleman: Jangan Lengah, Tetap Prokes

Lilik menyebutkan, masih ada kemungkinan kasus Covid-19 kembali naik dalam beberapa waktu ke depan.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 12 September 2021 | 16:44 WIB
Tren Pemakaman Protokol Covid-19 Turun, TRC BPBD Sleman: Jangan Lengah, Tetap Prokes
Pemakaman jenazah Covid-19. [Berita Bali/Istimewa]

SuaraJogja.id - Tim pemakaman TRC BPBD Sleman menyatakan kasus pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di wilayahnya mulai mengamali penurunan. Memasuki minggu kedua di bulan September tercatat baru 25 orang yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Kondisi ini disampaikan oleh Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Vincentius Lilik Resmiyanto, saat dihubungi wartawan, Minggu (12/9/2021). Ia menyebut jumlah itu sangat menurun ketimbang bulan sebelumnya.

"Iya sudah menurun enggak kayak kemarin bulan sebelumnya," kata Lilik.

Berdasarkan data yang dimiliki TRC BPBD Sleman, tercatat pada bulan Agustus lalu kasus kematian akibat Covid-19 masih cukup tinggi. Setidaknya pada bulan lalu ada 594 orang yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Baca Juga:Perlahan Turun, Kasus Covid-19 Harian di Jogja 20-35 Orang

Jumlah itu sudah termasuk dari pasien yang meninggal di rumah sakit dan juga di rumah atau saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Agustus itu yang meninggal masih lumayan yaitu 594 orang, dari jumlah itu yang meninggal di rumah atau saat isoman itu 90 orang," tuturnya.

Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, kata Lilik, kondisinya sudah terlihat mengalami tren penurunan.

"Terbaru sampai hari ini hanya 25 saja. Sudah menurun jauh, lumayan ini. Kalau yang meninggal saat isoman juga masih ada di bulan ini (September) sebanyak 6 orang, tidak begitu banyak," ungkapnya.

Kendati memang mengalami tren penurunan, Lilik tetap tidak lupa mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa melakukan isolasi di selter. Selain untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 juga supaya bisa dipantau lebih baik.

Baca Juga:Menurun, dalam Sehari Kulon Progo Hanya Tambah 12 Kasus Positif Covid-19

"Harusnya masyarakat itu sudah sadar kalau memang terkena (Covid-19) ya di selter, karena nanti kalau kita enggak tahu punya komorbid atau eenggak kritis kan bisa dibawa ke rumah sakit. Kan kalau di selter itu ada tenaga medis, ambulans. Jadi langsung cepet," ucapnya.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak