BOR Pasien Corona di RS Jogja 18 Persen, Pemkot Waspada Dampak Pembukaan Obyek Wisata

"Seperti akhir pekan banyak orang ke Jogja, harapannya tidak ada kasus bertambah. Itu untuk mengurangi paparan yang bisa meluas di Kota," kata Heroe.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 16 September 2021 | 17:20 WIB
BOR Pasien Corona di RS Jogja 18 Persen, Pemkot Waspada Dampak Pembukaan Obyek Wisata
Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda barak yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito beberapa saat lalu. [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Penerapan PPKM Level 3 dan penurunan kasus COVID-19 di Kota Jogja turut mempengaruhi keterisian ranjang RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) di wilayah itu. Data Pemkot Yogyakarta menunjukkan, dalam satu pekan, PPKM Level 3 diterapkan, keterisian BOR hanya 18 persen.

"Sekarang rata-rata 18 persen, jadi sangat rendah ya," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta,  Heroe Poerwadi kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).

Lebih lanjut, pasien yang tengah menjalani pemulihan dari Covid-19 di Rumah Sakit hanya sekitar 15-16 orang. Untuk ICU juga berkurang.

"Kalau untuk ICU sekitar 20 persen (yang terisi), tapi memang sudah sangat berkurang pasiennya," terang Heroe yang juga bertugas sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta. 

Baca Juga:Update Terkini Sebaran Covid-19 di Jatim, 37 Daerah Zona Kuning, Hanya Kota Blitar Oranye

Meski angka BOR masih mencukupi, Pemkot tidak ingin mengulang kasus serupa, dimana jumlah penambahan kasus per hari lebih dari 100 orang. Bahkan sempat menyentuh angka 300 orang per harinya. Sehingga, pembatasan masih dilakukan dan mengimbau warga disiplin menjaga protokol kesehatan.

Selain itu, tempat isolasi terpadu (isoter) atau selter di bawah naungan Pemkot Yogyakarta juga terus disiapkan guna mengantisipasi lonjakan kasus yang bisa terjadi sewaktu-waktu saat obyek wisata di Jogja dioperasikan. 

"Isoter tetap disiapkan untuk mengantisipasi kalau ada peningkatan kasus. Seperti akhir pekan banyak orang ke Jogja, harapannya tidak ada kasus bertambah. Itu untuk mengurangi paparan yang bisa meluas di Kota," kata dia.

Pihaknya juga menekankan kepada warga dan perangkat kemantren hingga kalurahan untuk memindahkan warga terkonfirmasi Covid-19 ke selter.

"Jika mereka (pasien Covid-19) tidak mau ke selter, berarti wilayah RT-nya yang disekat. Jadi ada 2 pilihan yang harus dilakukan perangkat wilayah saat menemukan kasus baru," terang dia.

Baca Juga:Sekolah Lalai Terapkan Prokes saat PTM? Laporkan di Link Ini

Kendati begitu, Heroe memastikan jika angka zona hijau di wilayah RT yang ada di Kota Jogja sudah mencapai 95,5 persen.  Sebelumnya pemkot mencatat hanya 93 persen pada pertengahan Agustus 2021.

"Jadi wilayah RT sudah tidak ada zona oranye atau merah. Tapi masih ada yang kuning. Ya sekitar 115 RT (zona kuning)," kata Heroe.

Ia berharap keterisian BOR dan juga selter yang ada di Jogja tidak mengalami peningkatan pasien Covid-19. Maka dari itu, ia meminta setiap warga tidak mengabaikan prokes. 

"Yang jadi tantangan jangan sampai abai prokes ini. Apalagi Sabtu-Minggu, sehingga angka penularan itu bisa terus turun," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak