Kasus Covid-19 di Bantul Menurun, Begini Rencana Pemkab Terkait Penutupan Shelter

shelter-shelter untuk Covid-19 sampai saat ini belum ditutup.

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 21 September 2021 | 19:49 WIB
Kasus Covid-19 di Bantul Menurun, Begini Rencana Pemkab Terkait Penutupan Shelter
Sekda Bantul Helmi Jamharis memberi keterangan pada wartawan usai rapat bersama dengan Komisi D DPRD Bantul di Ruang Rapat Paripurna DPRD Bantul, Rabu (20/1/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bantul mengalami penurunan dari hari ke hari. Hal ini tak lepas dari capaian vaksinasi yang masif serta penerapan PPKM.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul penambahan kasus Covid-19 per Senin (20/9/2021) sebanyak 40 kasus. Dengan demikian, banyak shelter yang sudah tidak lagi menampung pasien Covid-19.  

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis menyampaikan, shelter-shelter untuk Covid-19 sampai saat ini belum ditutup. Shelter akan ditutup tergantung dengan perkembangan kasus corona sampai akhir September ini.

"Kami belum melaksanakan penutupan terhadap lima tempat isolasi terpusat (isoter) yang dikelola Pemkab Bantul. Kami akan menunggu (perkembangan kasus Covid-19) sampai akhir bulan ini," kata dia, Selasa (21/9/2021).  

Baca Juga:Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata, Bantul Dapat Dua Lokasi Tambahan

Diakuinya, kondisi shelter-shelter memang sudah banyak yang kosong. Kemudian tenaga administrasi dan kesehatan dialihkan guna mendukung program vaksinasi.

"Untuk tenaga cleaning service dan keamanan masih dimanfaatkan untuk menjaga shelter sampai ada keputusan resmi," paparnya.

Sehingga, shelter sudah tidak menerima lagi pasien Covid-19. Jika ada pasien Covid-19 maka akan dipusatkan ke Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSKLC) Bambanglipuro.

"Seluruh pasien Covid-19 akan diarahkan untuk dirawat di RSKLC Bambanglipuro," terang dia.  

Pihaknya juga tidak mempersoalkan kalurahan yang juga mulai menutup shelter. Namun, katanya, dengan catatan tidak ada pasien Covid-19 yang harus menjalani perawatan.

Baca Juga:Usulkan Pantai Selatan Lakukan Uji Coba, Bupati Bantul: Kami Siap Mengawasi Wisatawan

"Boleh saja (penutupan shelter) kalau memang sudah tidak pasien Covid-19 yang harus dirawat. Itu kan sifatnya fleksibel," katanya.

Terpisah, Kepala RSKLC Bambanglipuro, dr Tarsius Glory menuturkan, shelter yang masih dipertahankan adalah RSKLC. Ia menyebut, masih ada beberapa pasien yang dirawat di tempatnya.

"Tapi jumlahnya hanya tinggal sedikit. Pasien Covid-19 menunggu dinyatakan sehat lalu bisa pulang," katanya.

Menurut Glory, dahulu RSKLC Bambanglipuro menerima berbagai pasien Covid-19 mulai dari yang tanpa gejala hingga bergejala. Namun, seiring penurunan kasus maka RSKLC juga akan difungsikan sebagai rumah sakit biasa.

"Sekarang di sini hanya isoter saja sekaligus rumah sakit untuk umum," papar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak