Pemerintah Pusat Izinkan Konser, Walkot Jogja: Sebaiknya Kombinasi Luring dan Daring

Untuk menggelar festival, menurutnya, semua yang terlibat harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang terawasi dengan baik.

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 14:46 WIB
Pemerintah Pusat Izinkan Konser, Walkot Jogja: Sebaiknya Kombinasi Luring dan Daring
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti ditemui di Balai Kota Jogja, Jumat (1/10/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Pemerintah pusat membolehkan kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti konser, pesta, festival, hajatan, konferensi, pameran dagang, dan acara olahraga. Ini dilakukan seiring dengan melandainya kasus Covid-19. 

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja tidak akan langsung mengizinkan acara yang mengundang massa dalam jumlah besar. Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan, penyelenggaraan acara sebaiknya menggunakan metode kombinasi yaitu daring dan luring. 

"Jadi hakikatnya hybrid antara luring dan daring, itu yang dikombinasikan. Kalau daring sing main juga enggak enak ora ono penontone," katanya, Jumat (1/10/2021). 

Haryadi mengimbau, meskipun pemerintah pusat sudah memberi izin namun tidak serta merta terjadi euforia. Bagi penyelenggara atau pemilik hajat untuk tidak langsung menggelar konser. 

Baca Juga:Antisipasi Kebakaran, Pemkot Jogja Bakal Bentuk Relawan Kebakaran

"Karena harus mengikuti uji mekanisme pelaksanaannya, kan begitu," terangnya. 

Yang dikhawatirkan ialah terjadi penyebaran Covid-19 lantaran banyak orang berkerumun. Ia mencontohkan konser seperti Jogjarockarta atau Prambanan Jazz belum bisa digelar. 

"Bukan konser seperti Prambanan Jazz atau Jogjarockarta di mana terjadi akumulasi kegiatan massa yang cukup besar," ujarnya. 

Untuk menggelar festival, menurutnya, semua yang terlibat harus tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang terawasi dengan baik. Cara mengawasinya dengan penggunaan masker, pakai gelang vaksin, jaga jarak, sediakan wastafel di titik tertentu, dan penampil juga pakai gelang vaksin. 

"Ini (gelang vaksin) jadi penanda yang sudah disepakati bersama daripada setiap saat harus menunjukkan sertifikat vaksin," kata dia. 

Baca Juga:Rayakan HUT Pada 7 Oktober Nanti, Pemkot Jogja Targetkan Warganya Sudah Tervaksin Semua

Selain itu, banyaknya orang dari luar daerah yang beraktivitas ke Kota Jogja pun perlu dikontrol. Aktivitas mereka seperti dagang, belajar, bekerja, maupun wisatawan. Karena itu, gelang vaksin akan menjadi pembeda bagi warga Kota Jogja dengan pendatang dari luar daerah. 

"Kami menunjukkan ini (gelang vaksin) supaya memudahkan masyarakat yang satu dengan yang lain untuk tahu identitasnya," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak