SuaraJogja.id - Meski Pemerintah Pusat sudah menurunkan level PPKM di Jogja ke level 3 dan mengizinkan destinasi wisata dioperasikan, Pemkot Yogyakarta belum membuka wisata lainnya yang ada di Kota Pelajar. Pihaknya hanya mengoperasikan Kebun Binatang Gembira Loka (GL) Zoo Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah mengajukan beberapa objek wisata yang akan dibuka di tengah situasi pandemi Covid-19. Saat ini pihaknya masih menunggu registrasi QR Barcode dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes.
"Ya sampai sekarang menunggu kesiapan QR Barcode Pedulilindungi. Karena semua menggunakan aplikasi pedulilindungi untuk protokol kesehatannya," ujar Heroe dihubungi wartawan, Sabtu (2/10/2021).
Ia melanjutkan, sejak awal memang GL Zoo yang sudah memenuhi syarat dan mendapat izin untuk beroperasi pertama kali. Syarat seperti CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) sudah dikantongi.
Baca Juga:Tingkat Kunjungan GL Zoo masih Rendah, Pengelola Hanya Buka di Akhir Pekan
"Yang lain sedang kami kejar dan ada juga yang sudah dapat. Sehingga perlu menunggu QR Barcode itu dulu," kata dia.
Heroe tak menampik bahwa sebelumnya Kota Jogja mengajukan Taman Pintar untuk diujicobakan saat awal Pemerintah Pusat mengizinkan destinasi wisata beroperasi. Namun tak adanya CHSE menjadi kendala.
Saat ini, semua syarat untuk membuka objek wisata lainnya sedang dilengkapi. Selain itu fasilitas di dalam objek wisata juga diminta untuk dilengkapi.
"Ya sekarang kami mempersiapkan segala sesuatunya, terutama terkait prokesnya," terang dia.
Heroe tak bisa memastikan semua destinasi wisata akan dibuka setelah QR Barcode sudah diterima pengelola wisata. Hal itu juga melihat dari keputusan Satgas Covid-19 Nasional untuk mengizinkan wisata dibuka.
Baca Juga:Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Aturan Ganjil Genap Diterapkan di Gembira Loka Zoo
"Sehingga nantinya jika destinasi wisata sudah dibuka, ya semuanya sudah siap," terang dia.
Kawasan Malioboro, lanjut Heroe memang sudah ramai didatangi pengunjung. Namun bagi dia, pengunjung yang datang masih warga sekitar Jogja.
"Kalau Malioboro kan hanya aktivitas ekonominya saja yang beroperasi. Sejauh ini belum kami buka sebagai wisata. Tentu ada pengawasannya, sudah kami siapkan juga aplikasi yang berfungsi mengingatkan mereka hanya boleh 2 jam di Malioboro," ujar dia.