Masih Ada Orang Tua yang Tak Izinkan Anaknya Ikuti PTM, Sekolah Tetap Fasilitasi Daring

Sekolah di Sleman mulai menggelar PTM

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 04 Oktober 2021 | 19:35 WIB
Masih Ada Orang Tua yang Tak Izinkan Anaknya Ikuti PTM, Sekolah Tetap Fasilitasi Daring
Siswa SMPN 5 Yogyakarta sedang memperhatikan materi yang disampaikan guru saat pembelajaran tatap muka, Senin (20/9/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Depok Sleman, Supriyana mengakui masih ada sejumlah orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Sekolah pun sebenarnya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Itu hak orang tua (untuk tidak mengizinkan anaknya ikut PTM) silakan saja," kata Supriyana kepada awak media, Senin (4/10/2021).

Pasalnya izin orang tua atau wali murid memang menjadi salah satu yang dibutuhkan untuk mengikuti PTM. Namun jika memang tidak izin sekolah tetap akan memberikan fasilitas pembelajaran jarak jauh.

"Jadi dari Dinas Pendidikan sudah memberikan informasi. Meskipun belum vaksin tapi kalau orangtua mengizinkan bisa ikut pembelajaran tatap muka. Tetapi kalau tetap tidak mengizinkan maka kita akan melayani dengan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah," tuturnya. 

Baca Juga:Baru 15 Destinasi Wisata di Sleman yang Sudah Kantongi Sertifikat CHSE

Supriyana tidak memungkiri memang belum 100 persen orang tua yang memberi lampu hijau kepada anaknya untuk belajar langsung di sekolah. Saat ini setidaknya ada sekitar 93 persen orang tua siswa yang telah mengizinkan anaknya untuk ikut PTM. 

Kendati begitu, kondisi tersebut bakal terus dievaluasi setiap pekan. Guna melihat perkembangan ada tidaknya orang tua yang ternyata berubah pikiran.

"Kita sifatnya fleksibel. Jika pada seminggu berikutnya ada orang tua yang mengizinkan anaknya untuk tatap muka atau sebaliknya dipersilakan karena itu hak orang tua," ujarnya.

Pihak sekolah hanya berharap bahwa dengan PTM yang diselenggarakan ini tidak memunculkan masalah baru. Termasuk tidak adanya kasus sebaran Covid-19 di sekolah.

"Pada intinta kita berharap tidak ada kasus kejadian terpaparnya Covid-19 sehingga orang tua semakin banyak yang mengizinkan," sambungnya. 

Baca Juga:Jumlah Kunjungan Wisatawan Sleman Melonjak, Dispar: Lebih Banyak yang Ditolak

Sebelumnya diketahui, Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), diikuti oleh siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut, Senin (4/10/2021). ANBK diikuti oleh siswa jenjang SMP di 119 sekolah. 

Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menuturkan, seluruh Sekolah tersebut sebelumnya telah diverifikasi terkait kesiapan penyelenggaraan ANBK.

PTM jenjang SMP akan dimulai usai penyelenggaraan ANBK selesai. Ia menyebut, dari 161 sekolah jenjang SMP/MTs total siswa 16.633 yang  mengikuti sampling ANBK dari 119 sekolah sebanyak 6.140 siswa dan cadangan 568 siswa.

“PTM di masa transisi Sleman mulanya dimulai pada 4 Oktober 2021. Namun karena bertepatan dengan pelaksanaan ANBK, maka akan difokuskan terlebih dahulu ANBK. Setelah itu langsung dilanjutkan PTM,” jelas Ery. 

Ery menyebut PTM akan diselenggarakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi, sebagai bentuk kehati-hatian Pemerintah Kabupaten Sleman sehingga tidak menimbulkan adanya klaster sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini