"Di semua fakultas ada petugas yang mengawasi protokol kesehatan," ujarnya.
Kampus juga menutup kantin dan jasa fotokopi.
Senada, Ketua Satgas Covid-19 Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Fitria Siswi Utami mengatakan, Unisa Yogyakarta hanya mengizinkan mahasiswa yang sudah mendapatkan vaksinasi untuk ikut PTM.
"Minimal dosis pertama kalau [mahasiswa] dari luar daerah kemudian dia datang ke Jogja. Lalu kami bantu mereka untuk mendapatkan dosis ke-2 di sini," ungkapnya.
Baca Juga:Tren COVID-19 Melandai, Pemda DIY Pertanyakan PPKM Tak Turun Level
Secara umum 99% sivitas Unisa Yogyakarta sudah divaksin. Namun, pihak universitas masih terus menjaring sivitas yang belum divaksin agar bisa segera menerima vaksin mereka.
"Yang belum tervaksin itu kaitan kondisi kesehatan, mungkin juga terpapar dan masih menunggu jadwal untuk divaksin. Harapannya segera bisa 100 persen," jelas Fitria.
Mahasiswa yang datang dari luar kota dan ingin mengikuti PTM, minimal mereka sudah datang 14 hari sebelumnya, sambung Fitria.
"Jadi mereka punya waktu untuk isolasi dulu di kos atau di rumah masing-masing. Kemudian ada skrining dari tim kami, internal swab antigen sebelum mereka boleh mengikuti PTM," ungkapnya.
Metode pembelajaran selama PTM juga ada aturan tersendiri, baik itu penggunaan ruang, penggunaan alat praktikum. Dengan kata lain, Unisa Yogyakarta masih menerapkan sistem pembelajaran hibrida. Kuliah luring hanya diperuntukkan bagi mata kuliah yang membutuhkan keterampilan. Selain itu masih daring.
Baca Juga:Soal Wacana DIY Buka Destinasi Wisata, Pemkot Jogja masih Tunggu Kepastian Kemenparekraf
Kontributor : Uli Febriarni