SuaraJogja.id - Kerugian pembelajaran atau learning lost sebagai dampak pandemic Covid-19 menjadi sindrom di berbagai lembaga pembelajaran dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Sistem pengajaran yang berubah secara mendadak dari daring (offline) menjadi pengajaran online dipandang merugikan berbagai elemen yang terlibat dalam pendidikan, baik penyelenggara pendidikan maupun peserta didik.
Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof Edy Suandi Hamid menyatakan kerugian pembelajaran itu harus dikoreksi agar penyelenggaraan pendidikan pada masa transisi dari pandemik ke endemik bisa berjalan lebih baik, dan proses maupun hasilnya mendekati hasil pendidikan dalam situasi normal sebelum pandemik.
“Kita terus mencoba meminimalisasi kerugian pembelajaran itu,” kata dia saat membuka Sidang Senat Terbuka Dies Natalis Ke-39 Universitas Widya Mataram, Kamis (7/10/2021).
Dalam proses trandisi itu, menurut dia, UWM terus berbenah diri untuk terciptanya penyelenggaraan kuliah yang mendekati situasi normal. Selain itu, atmosfer akademik terus dibenahi.
Baca Juga:Kunjungi Balai Kota Yogyakarta, Wali Kota Solo Gibran Naiki Mobil Bergambar Tengkorak
Merurutnya produk yang diinginkan dari perbaikan itu adalah terciptanya situasi dialogis, cair, dan budaya keilmuan yang unggul disertai nilai-nilai etika akademik.
“Hamemayu widya mataram tidak fisik saja, aspek non fisik juga diintegrasikan, karena lembaga ini memegang amanat luhur budaya adiluhubung yang diamanatkan oleh Ngarso Dalem Sri Sultan HB IX. Bagi internal civitas akademika, budaya kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas serta mawas diri terus digalakkan,” ujar dia.
Target lainnya, UWM ingin menghasilkan calon pemimpin bangsa yang memiliki karakter ksatria, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai moral sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh.
Kampus baru
Dia menambahkan, UWM tengah membangun kampus baru di Jalan Tatabumi Selatan, Banyuraden, Gamping, Sleman. Peletakan baru pertama oleh Gubernur DIYogyakarta Sri Sultan HB X, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Moh Mahfud MD, Rektor UWM Edy Suandi Hamid, Minggu (5/9/2021). Pengembangan fisik ini disertasi dengan peningkatan pendidikan para civitas akademika. Saat ini UWM memiliki 18 doktor, 13 calon doktor baru.
Baca Juga:Jelang Derbi Mataram, Gibran Bertemu dengan Wali Kota Yogyakarta
Beberapa prestasi terbaru yang diraih akreditasi Program Studi Ilmu Komunikasi dan Bisnis Kewirausahaan, Program Studi Arsitektur lolos Program Kompetisi Kampus Merdeka (PPKM), pembukaan Program Pasca Sarjana Magister Hukum Universitas Widya Mataram dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY, meraih PPKM senilai Rp 760 juta.
Selain itu, jumlah mahasiswa baru UWM tahun akademik 2021-2022 naik 23%. Raihan ini melampaui jumlah mahasiswa baru sebelum pandemi covid 19. Penelitian meningkat dari 46 persen ke 53 persen.
“Alhamdulillah, hari ini berlangsung upacara dies natalis ke-39, yang tahun ini ditandai dengan beberapa kemajuan akademik dan non akademik,” kata dia.
Kepala LLDIKTI Wilayah V Bhimo Widyo Andoko, S.H., MH memberikan apresiasi atas capaian UWM selama 39 tahun dalam memberikan layanan akademik dan nonakademik kepada masyarakat. Menurut dia, prestasi itu tidak instan, melalui proses sistematik. Sebagai kampus budaya, prestasi akademik harus diikuti penegakan karakter kebudayaan. “Karakter Hamemayu Hayuning harus terus disosialisasikan, diaplikasikan secara bertahap, tidak secara instan.