SuaraJogja.id - Penggambaran sosok Wiji Thukul nampaknya tak pernah mati. Meski aktor pemeran Wiji Thukul di film "Istirahatlah Kata-Kata", seniman dan aktor Teater Garasi Gunawan Maryanto baru saja meninggal dunia, nama Wiji Thukul terus saja muncul.
Kali ini komikus Kharisma Jati menghadirkan sosok aktivis yang meninggal di masa Orde Baru (ORBA) tersebut melalui karya komiknya berjudul 'Komikalisasi Puisi dari Wiji Thukul.." dalam Pameran Komik Weeks 2021 di Galeri Sonobuduyo. Komikus kontroversial yang dikenal lewat komik "Anak Kos Dodol Dikomikin" dan "God You Must Be Joking" ini menampilkan puisi-puisi Wiji Thukul dalam delapan lembaran cerita komiknya.
"Puisi wiji thukul diadaptasi menjadi komik oleh jati yang berusaha keras menghidupkan muatan dan semangat puisi tersebut," ujar Kurator Komik Weeks 2021, Terra Bajraghosa di Sonobudoyo, Kamis (07/10/2021).
Dalam pameran yang digelar Dinas Kebudayaan DIY hingga 17 Oktober 2021 ini, para komikus sengaja menampilkan komik-komik modern sebagai medium bercerita dan berekspresi. Tak melulu dalam bentuk cetak namun juga komik digital yang tayang melalui platform komik-web ataupun situs web lain.
Baca Juga:Link Baca Komik One Piece Chapter 1027: Luffy Sudah Mencapai Level Yonkou
Apalagi selama dua tahun terakhir, pandemi COVID-19, mereka harus beradaptasi dengan kondisi. Karya-karya komik komikus pada kenyataannya, meskipun sebagian dengan terseok, tetap berupaya hadir menyapa pembacanya di saat suasana pandemi yang masih terus membayangi.
"Ruang gerak yang terbatas, prioritas waktu, dan bentuk kegiatan dalam usaha mempertahankan kesehatan diri sendiri dan keluarga, tidak menyurutkan para komikus untuk terus berkarya," paparnya.
Sementara Ketua Komik Weeks 2021, Yudha Sandy mengungkapkan pameran bertajuk "Kreasi Adaptasi" yang didanai oleh dana keistimewaan (danais) ini menghadirkan karya 30ann komikus ini hendak melihat kondisi yang mampu diciptakan oleh setiap seniman komik yang terus mencoba berkreasi. Hal ini adalah sebagai suatu bentuk adaptasi atas pandemi.
"Setiap bentuk kreasi oleh masing-masing pekomik dalam terus mengupayakan karya dalam situasi pandemi, dalam keadaan normal yang baru, dan apa pun nanti yang akan terus berubah, merupakan suatu bentuk adaptasi dalam mempertahankan kehidupannya dan kehidupan karyanya," jelasnya.
Dipilihnya tema adaptasi karena selain kreasi yang menjadi tantangan pekomik atau perupa yang diundang dalam pameran, adaptasi saat ini juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Karya para komikus ini merekam peristiwa merupakan bentuk adaptasi pandemi meski tidak harus, dan tidak melulu membicarakan sekitarnya, tempat hidupnya, hal-hal terkini, atau hal yang mengulang-ulang isi unggahan media sosial dan tajuk koran online.
Baca Juga:Link Baca Komik One Piece 1026 Haki Luffy Vs Kaido
"Komik yang ditampilkan juga menampilkan kisah pribadi, kisah fantasi, atau bahkan anti-kisah sekalipun. Namun, apapun yang ada pada hasil karya tersebut, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh di sekitar yang melingkupi, menginspirasi, dan memicu semangat berkreasi seniman komik," paparnya.
Ditambahkan kurator Kukuruyug, Catur Danang, selain karya seniman komik yang diundang, dalam pameran ini juga ditampilkan linimasa komik Indonesia antara tahun 2020-2021. Kegiatan ini menunjukkan perjalanan komik Indonesia 2 tahun terakhir.
"Hal ini dilakukan untuk mencatat selama masa pandemi judul apa saja yang diterbitkan, apa saja karya yang merespon kondisi pandemi, dan siapa saja yang terus melakukan adaptasi, inovasi, dan eksperimen kreatif yang dilakukan dalam terus mengupayakan kehadiran budaya komik di Indonesia," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi