Muncul Klaster Senam Saat Kasus Covid-19 di Bantul Melandai, Begini Kronologinya

sembilan warga Sidomulyo positif Covid-19

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Senin, 11 Oktober 2021 | 20:26 WIB
Muncul Klaster Senam Saat Kasus Covid-19 di Bantul Melandai, Begini Kronologinya
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Sebanyak sembilan orang di Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul terkonfirmasi positif Covid-19. Klaster ini mencuat usai mereka melakukan senam bersama. 

Kepala Puskesmas Bambanglipuro Tarsisius Glory menjelaskan, ada pelaku perjalanan dari Kalimantan yang berkunjung ke Sidomulyo. Lantas, saat dia akan pulang ke Kalimantan, dia harus menjalani tes swab PCR. 

"Ternyata dari hasil tes swab PCR diketahui dia terkonfirmasi positif Covid-19," kata dihubungi SuaraJogja.id pada Senin (11/10/2021). 

Mendapati ada warga yang positif Covid-19, pihaknya melakukan tracing terhadap keluarganya. Dari hasil tracing keluarganya, ditemukan satu orang yang juga positif Covid-19. 

Baca Juga:Situs Corona Milik Pemkab Bantul Diretas, Ini yang Dilakukan Kominfo

"Setelah kami temukan satu kasus positif, lalu kami tracing lagi istri dan ibu istrinya ini," paparnya. 

Ibu tersebut ternyata sempat iktu senam bersama warga lainnya beberapa hari yang lalu. Warga lain yang sempat ikut senam bersama ibu itu kemudian masuk dalam daftar tracing. 

"Dari dia ikut senam dan hasil tracing ada delapan orang yang tertulari virus corona," ungkapnya. 

Mereka saat ini sedang menjalani isolasi mandiri atau isoman di rumah masing-masing. Menurutnya, mereka termasuk orang tanpa gejala (OTG). 

"Mereka termasuk OTG karena sudah disuntik vaksin Covid-19. Sampai sekarang terus kami pantau kondisinya meski isoman, kami juga bujuk mereka agar mau dibawa ke isolasi terpusat," katanya. 

Baca Juga:Rayakan HUT ke-40, Paguyuban Warkaban Bantul Gelar Wayang Kulit di TMII

Dari delapan orang itu, lanjutnya, tenaga kesehatan (nakes) terus melakukan tracing. Pasalnya, mereka juga punya keluarga. 

"Hari ini kami kembangkan dan hasilnya negatif, mereka tes mandiri di swasta. 

Upaya yang dilakukan agar penyebaran virus corona tidak meluas, pihaknya selalu mengedukasi kepada masyarakat soal pentingnya protokol kesehatan.

"Di mana pun berada agar selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pokoknya 5M ini tidak boleh ditinggalkan," tambahnya. 

Selain itu, testing serta tracing juga harus ditingkatkan mengingat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menargetkan penurunan PPKM dari level 3 ke 2 pada akhir Oktober ini. Ia menyampaikan bahwa penemuan klaster senam tersebut justru bisa mempercepat penurunan level PPKM. 

"Kalau ada kasus segera testing dan tracing. Seperti kasus ini, ya kalau enggak dilakukan tracing, tidak akan ketemu dan level PPKM enggak akan turun," tegasnya. 

Dia tak menampik bila saat kasus Covid-19 melandai, tetapi ternyata masih terjadi penularan Covid-19. Bahkan muncul sebuah klaster. 

"Ini bukan sesuatu yang jelek, menurut saya malah bagus dari kasus landai kami tidak lengah tapi terus melakukan upaya pengendalian Covid-19. Sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya. 

Sejauh ini, katanya, total sudah ada 25 orang yang menjalani swab karena klaster senam itu. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan jumlah itu bisa bertambah. 

"Total sudah ada 25 orang yang di swab. Kemungkinan bertambah terus karena mereka kan bepergian, tidak mungkin cuma di rumah saja," ucapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini