"Hari ini kami kembangkan dan hasilnya negatif, mereka tes mandiri di swasta.
Upaya yang dilakukan agar penyebaran virus corona tidak meluas, pihaknya selalu mengedukasi kepada masyarakat soal pentingnya protokol kesehatan.
"Di mana pun berada agar selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pokoknya 5M ini tidak boleh ditinggalkan," tambahnya.
Selain itu, testing serta tracing juga harus ditingkatkan mengingat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menargetkan penurunan PPKM dari level 3 ke 2 pada akhir Oktober ini. Ia menyampaikan bahwa penemuan klaster senam tersebut justru bisa mempercepat penurunan level PPKM.
Baca Juga:Situs Corona Milik Pemkab Bantul Diretas, Ini yang Dilakukan Kominfo
"Kalau ada kasus segera testing dan tracing. Seperti kasus ini, ya kalau enggak dilakukan tracing, tidak akan ketemu dan level PPKM enggak akan turun," tegasnya.
Dia tak menampik bila saat kasus Covid-19 melandai, tetapi ternyata masih terjadi penularan Covid-19. Bahkan muncul sebuah klaster.
"Ini bukan sesuatu yang jelek, menurut saya malah bagus dari kasus landai kami tidak lengah tapi terus melakukan upaya pengendalian Covid-19. Sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.
Sejauh ini, katanya, total sudah ada 25 orang yang menjalani swab karena klaster senam itu. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan jumlah itu bisa bertambah.
"Total sudah ada 25 orang yang di swab. Kemungkinan bertambah terus karena mereka kan bepergian, tidak mungkin cuma di rumah saja," ucapnya.
Baca Juga:Rayakan HUT ke-40, Paguyuban Warkaban Bantul Gelar Wayang Kulit di TMII