Tampil dalam Festival Asia Tri, Penari Asal Bandung Suguhkan Karya 'Selaksa Kabut Merah'

Lewat karya ini, Lena menceritakan lika-liku dalam sebuah kehidupan.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 23:15 WIB
Tampil dalam Festival Asia Tri, Penari Asal Bandung Suguhkan Karya 'Selaksa Kabut Merah'
Salah satu penari dari Bandung, Lena Guslena melakukan tapping atau rekaman pertunjukan di Omah Petroek, Karangklethak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Jumat (22/10/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sebanyak 21 kelompok ikut memeriahkan Festival Asia Tri 2021 yang kembali digelar pada 22-23 Oktober 2021, baik dari dalam atau lokal Indonesia maupun dari luar negeri, mulai dari Prancis, Jepang, Taiwan, hingga Ekuador.

Salah satu penari dari Bandung, Lena Guslena, yang ikut terlibat dalam Festival Asia Tri, menuturkan hanya mempersiapkan segala sesuatunya hanya satu minggu.

"Persiapan untuk mengikuti Asia Tri ini hanya satu minggu. Mulai dari tema, kostum, dan juga artistik lainnya sebagai pendukung karya," kata Lena saat ditemui di Omah Petroek, Jumat (22/10/2021).

Dalam gelaran Asia Tri tahun ini, Lena akan menampilkan sebuah karya berjudul 'Selaksa Kabut Merah'. Lewat karya ini, ia menceritakan lika-liku dalam sebuah kehidupan.

Baca Juga:Ketat Jaga Protokol Kesehatan, Biennale Jogja XVI Equador #6 Dibagi Jadi 3 Sesi

Ketika orang-orang harus bertahan dengan sisa napas yang dimiliki. Terlebih ketika pandemi Covid-19 yang mulai melanda sejak lebih kurang dua tahun belakangan ini.

"Karya ini berjudul Selaksa Kabut Merah, dimana saya menceritakan bagaimana bahwa kehidupan itu banyak sekali percikan-percikan, kemelut-kemelut, butiran-butiran yang itu sebagai sebuah gelora, sebuah napas juga untuk kita bertahan atau tidak, apalagi pada saat pandemi seperti ini," tuturnya.

Menurut Lena, melalui karyanya kali ini sebagai bentuk ekspresi dari dirinya sebagai seniman yang menghadapi kondisi-kondisi susah itu. Bahwa semua persoalan itu akan kembali kepada diri sendiri untuk kemudian disikapi.

"Itu semuanya akan kembali pada diri kita sendiri bagaimana menyikapi hal tersebut sebagai boleh dikatakan sebagai seniman saya mengekspresikan itu dalam sebuah karya," sambungnya.

Secara tidak langsung, kata Lena, karyanya kali ini merupakan respon dari pandemi yang masih berlangsung hingga sekarang. Terlebih sebagai praktisi seni, ia mengaku bukan hal yang mudah untuk bisa bertahan.

Baca Juga:Seru Banget! Intip 5 Spot Keren di Biennale Jogja XVI Equator #6 yang Bikin Kagum

"Bagimana saya sebagai praktisi seni yang menghadapi pandemi itu kan tidak mudah. Bagaimana kita mempunyai keterbatasan ruang untuk berekspresi," ucapnya.

Walaupun tetap sempat berkesenuan baik off air maupun on air sebelum mengikuti Festival Asia Tri ini. Namun, Lena tidak memungkiri bahwa ada sejumlah kendala yang tentunya berpengaruh dalam setiap pertunjukannya itu.

"Kalau kendala pasti berpengaruh sekali ya, karena segala sesuatunya kita akan tidak seekspresif dalam arti ketika kita berhubungan dengan audiens itu pasti ada kendala," urainya.

"Tapi apapun kita bisa menyikapi itu dengan cara yang lain. Baik dari kita off air kita syuting sendiri, itu makanya kita kembali kepada diri kita sendiri bahwa segala sesuatunya itu kita hadapi santai saja, pasti akan berlalu lah," imbuhnya.

Ia sangat mendukung penyelenggaraan Festival Asia Tri terlebih bisa ikut terlibat di dalamnya. Harapannya festival ini dapat menjadi momentum dan suntikan semangat bagi para praktisi seni lainnya untun bertahan di tengah keterbatasan yang ada.

"Saya sangat suport dan excited, apresiasi juga. Harapan bisa menjadi sebuah gairah baru semoga apapun yang terjadi dalam masa pandemi ini di sebuah pertunjukan tari akan terus maju serta tidak lipa kembali kepada diri sendiri," tandasnya.

Festival Asia Tri yang melibatkan seniman dari berbagai daerah hingga negara lain kembali diselenggarakan di Yogyakarta. Tahun ini Festival Asia Tri itu bakal digelar pada 22-23 September di Omah Petroek, Karangklethak, Hargobinangun, Pakem, Sleman.

Tahun 2021 ini, Asia Tri yang digelar di Jogja masih belum bisa selenggarakan secara terbuka. Para seniman lokal atau mancanegara juga belum bisa hadir secara langsung.

"Kami masih harus melalui sebuah rekaman untuk bisa dinikmati masyarakat umum. Sebanyak 21 pertunjukan akan kami tayangkan selama dua hari. Beberapa kami produksi di panggung Omah Petroek, Karangklethak," kata Founder Asia Tri Bambang Paningron.

Masyarakat bisa menikmati berbagai pertunjukan Lena dan seniman-seniman lain di Festival Asia Tri dalam kanal Youtube Asia Tri Jogja atau Jogja Arts Festival. Pemutaran pertunjukan akan dimulai pada 22 Oktober 2021 pukul 15.30 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak