SuaraJogja.id - Berikut ini adalah pembahasan pengertian majas. Majas merupakan salah satu kekayaan dari sebuah bahasa. Majas digunakan sebagai bahasa kiasan untuk menghidupkan kalimat atau memberi kesan yang berbeda.
Jenis yang digunakan bisa berbeda-beda, tergantung makna yang hendak diinginkan pembuatnya.
Dalam bahasa Indonesia, ada banyak majas yang dipelajari atau digunakan pada kehidupan sehari-hari. Majas itu terkelompok dalam majas perbandingan, sindiran hingga majas penegasan.
Dalam setiap kelompok, terdapat banyak jenis majas. Misalkan saja, dalam majas perbandingan, ada alegori, personifikasi, metafora, litotes, hiperbola hingga eufimisme.
Baca Juga:Cek Fakta: Benarkah Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Kedua Vietnam?
Lalu dalam majas sindiran ada ironi, sarkasme dan sinisme. Sementara majas penegasan terdiri dari majas pleonasme, repetisi dan aliterasi.
Majas ini biasa diselipkan dalam sebuah puisi. Banyak pula musisi Tanah Air yang menggunakan berbagai majas dalam sebuah lagu untuk memperindah liriknya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu jenis majas perbandingan, yakni personifikasi. Berikut pembahasannya:
Arti dan Ciri Majas Personifikasi
Majas Personifikasi merupakan majas yang membuat benda mati seolah-olah dapat bergerak atau bersikap seperti manusia. Majas ini membandingkan antara benda mati dengan makhluk hidup atau manusia. Personifikasi menjadi salah satu majas yang kerap digunakan dalam puisi, untuk memperindah setiap kalimatnya.
Ada beberapa ciri yang sangat melekat dalam majas personifikasi. Majas ini membuat benda mati seperti benda yang memiliki nyawa atau hidup. Pengungkapannya berupa sifat atau sikap manusia, serta melibatkan panca indera.
Baca Juga:5 Bahasa Daerah di Indonesia yang Paling Sering Digunakan
Contohnya saja sebuah pensil. Pensil merupakan benda mati yang bisa berfungsi bila digerakkan manusia. Namun dalam majas personifikasi, pensil bisa diungkapkan dengan kata "pensilku menari-nari".