Patungan Sekampung, Warga Manding Sulap Mobil Bekas Jadi Ambulans

Mobil Suzuki APV bekas tersebut dibeli dengan harga sekitar Rp70 juta.

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Rabu, 27 Oktober 2021 | 12:20 WIB
Patungan Sekampung, Warga Manding Sulap Mobil Bekas Jadi Ambulans
Penampakan bagian dalam mobil Suzuki APV bekas yang diubah jadi ambulans, Rabu (27/10/2021). [Rahmat Jiwandono / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Masyarakat Padukuhan Manding, Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul gotong royong untuk membeli mobil Suzuki APV bekas yang disulap menjadi sebuah ambulans.

Dukuh Manding Eko Hermawan menyampaikan, sebelum ada pandemi Covid-19 warganya suka rela meminjamkan kendaraan pribadinya kepada orang yang sedang sakit. Namun, adanya pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan itu.

"Bahkan dulu kalau mobilnya dipinjam untuk mengantar warga berobat sudah ada sopirnya dan tidak perlu beli bensin. Tapi setelah ada pandemi Covid-19 ini, warga was-was ketika mobilnya dipinjam," kata Eko, Rabu (27/10/2021).

Karena khawatir tertulari virus corona, maka muncul ide untuk membeli mobil bekas yang diubah menjadi ambulans. Sebab, tiga bulan kemarin saat butuh ambulans sangat sulit lantaran banyak ambulans membawa pasien Covid-19.

Baca Juga:Viral Pelajar di Bantul Dilempar Sabuk Saat Sedang Nongkrong, Begini Kata Polisi

"Tiga bulan kemarin mau cari ambulans dari PMI ataupu PSC sangat sulit karena jadwalnya padat. Akhirnya kami berdiskusi dan sepakat untuk punya ambulans sendiri," terangnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (kiri) memotong tumpeng sebagai tanda peluncuran mobil ambulans hasil dari iuran masyarakat di Manding, Sabdodadi, Bantul, Rabu (27/10/2021). (Rahmat Jiwandono / SuaraJogja.id)
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (kiri) memotong tumpeng sebagai tanda peluncuran mobil ambulans hasil dari iuran masyarakat di Manding, Sabdodadi, Bantul, Rabu (27/10/2021). (Rahmat Jiwandono / SuaraJogja.id)

Mobil Suzuki APV bekas tersebut dibeli dengan harga sekitar Rp70 juta. Untuk biaya restorasi perlangkapan ambulans sekitar Rp23 juta.

"Jadi uang yang dikeluarkan untuk membuat ambulans ini Rp93 juta," katanya. 

Perihal kelanjutan operasional mobil ambulans tersebut meski kini kasus Covid-19 menurun, pihaknya akan menitipkan kotak koin di setiap rumah warga.

"Lalu setiap satu bulan sekali akan kami ambil kotak koin tersebut untuk maintenance dan operasional mobil kantor Karena harapannya orang yang ingin memakai fasilitas ini tidak dipungut biaya," karanya.

Baca Juga:Pria Paruh Baya Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Simpang Empat Greges Bantul

Untuk tenaga medis, sudah 50 orang yang akan mendapat pelatihan dari PMI Bantul tentang cara pengoperasian alat-alat yang ada di ambulans.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi pembelian mobil ambulans tersebut. Diakuinya, mobil ambulans yang dimiliki Pemkab Bantul jumlahnya terbatas.

"Karena kami memang masih membutuhkan mobil ambulans," ujarnya.

Sementara jumlah penduduk di Bumi Projotamansari kurang lebih ada satu juta jiwa. Sehingga jika masyarakatnya tidak mandiri seperti ini, tidak akan optimal dalam melayani warga yang butuh kendaraan untuk berobat.

"Jadi ketika akan ada orang yang mau berobat entah itu ke dokter, rumah sakit, maupun pengobatan lain sudah ada transportasinya," terang Halim.

Sebagai informasi, mobil ambulans itu sudah dilengkapi dengan dragbed, tabung oksigen, dan obat-obat lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini