Proses Metamorfosis Kupu-Kupu, Sering Diandaikan Jadi Filosofi Hidup

Serangga berkaki empat ini berasal dari ulat yang mengalami proses perubahan. Perubahan yang terjadi disebut Metamorfosis.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 02 November 2021 | 14:35 WIB
Proses Metamorfosis Kupu-Kupu, Sering Diandaikan Jadi Filosofi Hidup
Ilustrasi Metamorfosis Kupu-Kupu (unsplash)

SuaraJogja.id - Kupu-kupu atau serangga penyerbuk bunga ini memiliki keindahan pada sayapnya. Pola sayap yang berbeda ini berfungsi dalam hidupnya untuk kamuflase, mimikri, pengenalan pasangan, dan Signal. Berikut pembahasan tentang metamorfosis kupu-kupu.

Indonesia sendiri memiliki kurang lebih 2500 jenis kupu-kupu. Serangga berkaki empat ini berasal dari ulat yang mengalami proses perubahan. Perubahan yang terjadi disebut Metamorfosis.

Metamorfosis adalah proses perkembangan makhluk hidup (hewan) yang merubah penampilan setelah penetasan. Kupu-kupu ini memiliki proses hidup yang sempurna berawal dari telur, ulat (larva), kepompong (pupa), dan kupu-kupu dewasa (imago).

Simak ulasan berikut tentang metamorfosis kupu-kupu selangkapnya.

Baca Juga:Solusi saat Tanggal Tua, Wanita Ini Masak Telur Pakai Tisu Tanpa Kompor

1. Telur

Kupu-kupu meletakan telurnya pada tanaman inang pada tangkai, daun, atau bagian lain untuk makanan ulat nantinya. Bentuk dan warna telur berbeda dengan jumlah yang bervariasi. Beberapa spesies kupu-kupu saat bertelur bisa dihitung jari dan ada yang mencapai ratusan dalam hidupnya.

Jumlah telur kupu-kupu betina ini menetukan kelestarian, selain itu faktor pemangsa juga mempengaruhi jumlah telur yang bisa berproses sampai jadi kupu-kupu. Untuk menetas telur memerlukan waktu 3-5 hari.

2. Larva (Ulat)

Tahap selanjutnya telur akan menetas menjadi ulat. Ditahap ini akan mengalami perubahan fase makan yang intensif untuk menunjang kehidupan selanjutnya. Secara morfologi ulat terbagi menjadi 3 bagian, Thorax, Chepal, dan Abdomen. Pada bagian Chepal ada organ mulut dan mata. Thorax terdiri atas 3 pasang kaki pendek dan 4 pasang kaki semu.

Baca Juga:Siklus Daur Hidup Katak, dari Kecebong sampai Punya Kaki

Perbedaan warna larva ulat ini untuk menghindari pemangsa. Warna yang mencolok memberikan signal bahwa mereka beracun. Selain itu adanya bulu atau duri untuk melindungi diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak