Cuaca Ekstrem, Bupati Bantul Minta FPRB Pantau Titik Rawan Bencana

Saya minta masyarakat Bantul untuk waspada karena dalam beberapa hari ke depan diprediksi terjadi perubahan cuaca

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 02 November 2021 | 23:19 WIB
Cuaca Ekstrem, Bupati Bantul Minta FPRB Pantau Titik Rawan Bencana
Ilustrasi Cuaca Ekstrem (unsplash/@lukavovk)

SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi cuaca ekstrem dengan curah hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilatan petir dan angin kencang akan terjadi pada periode 31 Oktober hingga 06 November 2021 di sejumlah wilayah Indonesia.

Adapun, wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung.

Lalu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta masyarakat Bantul untuk meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, menurut BMKG akan terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrem. 

Baca Juga:Cuti Bersama Nataru Dihapus, Kwintarto: Target PAD Bantul Tahun Ini Pasti Turun

"Saya minta masyarakat Bantul untuk waspada karena dalam beberapa hari ke depan diprediksi terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrem," kata Halim, Selasa (2/11/2021). 
 
Perubahan cuaca ini, sambungnya, dikhawatirkan akan menyebabkan bencana alam seperti tanah longsor, banjir, maupun talut ambrol. Karena itu, dia meminta seluruh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang ada di setiap kalurahan. 

"Saya minta kepada semua FPRB agar siaga untuk memantau titik-titik yang selama ini rawan longsor atau banjir. Masyarakat di sekitar lokasi itu juga harus waspada," katanya. 

Selain itu, ujarnya, lurah-lurah juga perlu menyiapkan skenario evakuasi apabila terjadi bencana alam. Harapannya, sudah ada tempat yang disiapkan untuk menampung warga yang dievakuasi. 

"Lurah mulai sekarang sudah harus menyiapkan di mana tempat evakuasi yang bisa menampung warganya di titik-titik rawan bencana," tuturnya. 

Ia menyebut, dampak bencana alam seperti yang menyebabkan talut sungai Gajah Wong longsor di Bodon, Kalurahan Jagalan, Kapanewon Banguntapan pada Senin (1/11/2021) lalu. Longsor terjadi karena tekanan air yang mendesak talut sehingga dan akibatnya merusak akses jalan warga dan membahayakan lalu lintas warga sekitar.

Baca Juga:Legalitas Objek Wisata Belum Jelas, Bupati Bantul: Sulit untuk Dapat Bantuan

"Dengan peninjauan bersama BPBD, Dinas Pekerjaan Umum serta perangkat Kapanewon kita bersama-sama mencoba mencari solusi agar segera dapat ditangani dan kalau tidak segera ditangani ini darurat serta membahayakan warga sekitar," imbuhnya. 

Berita Terkait

Adapun kecepatan angin di perairan tersebut mencapai 10 hingga 20 knot atau hingga 37 kilometer per jam, bergerak dari arah timur-tenggara.

bali | 16:41 WIB

IG terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai menjadi sasaran amukan massa warga dusun tempatnya tinggal.

jogja | 12:00 WIB

Berikut info prakiraan cuaca di Cianjur pada hari ini

cianjur | 08:56 WIB

"Pada jarak 105 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR pada kedalaman 10 km, kata Hartanto.

moots | 07:27 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), secara gamblang menginformasikan prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat (Jabar) pada 5 Juni 2023.

purwasuka | 06:47 WIB

News

Terkini

Disampaikan Nuredy, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait pemicu pecahnya tawuran yang terjadi.

News | 14:00 WIB

Tawuran dipicu pengeroyokan yang melibatkan antar dua kelompok tersebut saat di Bantul.

News | 13:25 WIB

Nugroho menuturkan peristiwa penganiayaan di Bantul itu sendiri terjadi pada tanggal 28 Mei 2023.

News | 13:05 WIB

IG terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai menjadi sasaran amukan massa warga dusun tempatnya tinggal.

News | 12:00 WIB

Kedua kelompok pun tiba-tiba saling serang sehingga sebagian kendaraan bermotor yang dibawa pun ditinggalkan.

News | 10:26 WIB

Disampaikan Yetti, dari desain ini seolah mencoba melihat Malioboro dari aspek budaya

News | 22:15 WIB

Namun berdasarkan informasi yang sudah beredar luas di media sosial tawuran sudah terjadi sejak sore tadi.

News | 20:38 WIB

bentrokan terjadi di kawasan Tamansiswa

News | 20:26 WIB

Pemilihan Malioboro untuk diterbitkan dalam sebuah prangko bukan tanpa alasan.

News | 20:20 WIB

Singgih menyebut akan segera menyiapkan strategi-strategi lain untuk menertibkan pelanggaran tersebut.

News | 20:10 WIB

Sandiaga Uno santer dikaitkan bakal bergabung dengan PPP atau PKS

News | 20:09 WIB

Patroli sudah mulai dilakukan oleh Polresta Jogja bersama dengan instansi terkait lainnya. Hasilnya memang masih didapati sejumlah kendaraan yang melanggar.

News | 19:58 WIB

Tawuran juga meluas hingga ke Jalan Kusumanegara, Umbulharjo.

News | 19:00 WIB

Anak bungsu Sri Sultan tersebut ditemani Gusti Hemas yakni ibundanya.

News | 17:00 WIB

Disampaikan Deddy, sebenarnya okupansi hotel di DIY sudah semakin membaik sejak bulan Mei kemarin.

News | 13:20 WIB
Tampilkan lebih banyak