SuaraJogja.id - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sedang membuat aplikasi yang berisi promosi desa-desa wisata di seluruh Indonesia. Itu terungkap ketika Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja ke Hutan Pinus Sari Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul pada Jumat (5/11/2021) sore.
Abdul Halim menyampaikan bahwa dalam waktu dekat aplikasi tersebut akan segera diluncurkan. Sehingga desa-desa wisata yang ada di Indonesia bisa dikenal hingga ke mancanegara.
"Jadi besok kalau mau datang ke desa wisata bisa tinggal mengakses lewat ponsel. Bisa diakses di Android ataupun iOS," katanya.
Setiap desa wisata yang ada di aplikasi tersebut bakal punya cara sendiri untuk mengenalkan daerahnya.
Baca Juga:Muncul Klaster Covid-19, Bupati Bantul Sebut Masyarakat Mulai Abai Protokol Kesehatan
"Tentunya setiap desa akan punya daya tarik sendiri," paparnya.
Desa wisata itu, menurut kakak kandung Cak Imin itu, harapannya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Ia pun menilai BUMDes di Bantul sudah semakin menggeliat.
"Aktivitas BUMDes di Bantul semakin menggeliat jika dilihat dari jumlah BUMDes yang sudah mendaftar untuk menjadi badan hukum di Kemenkumham," katanya.
Langkah selanjutnya tinggal menunggu Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham). Kalau itu sudah selesai maka BUMDes yang sudah berbadan hukum dan ada di aplikasi Kemendes PDTT.
"Setelah itu desa bisa bergerak percepatan pemulihan ekonomi desa," ujar dia.
Baca Juga:Anak Usia 6-11 Tahun Bisa Divaksin, Bupati Bantul Bilang Begini
Menurutnya, kehadiran BUMDes untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Karena itu, dia menekankan bahwa unit usaha BUMDes tidak boleh merugikan usaha masyarakat desa yang sudah ada.
"Jangan sampai usaha masyarakat yang sudah ada malah semakin terpuruk karena adanya BUMDes. Justru harus bisa semakin maju, itu prinsip pendirian BUMDes. Jangan sampai terjadi seperti itu di sini," tegasnya.
Ditambahkannya, desa wisata di Mangunan menjadi salah satu ikon terdepan untuk percepatan pemulihan ekonomi akibat dihantam pandemi Covid-19.
"Oleh karena itu komitmen kami bersama seluruh jajaran agar desa wisata yang sudah ada dan berkembang dibangkitkan dan dipromosikan lagi," tuturnya.