Pipa Jaringan Air Terputus di Merapi, Ratusan KK Masih Andalkan Dropping BPBD

Jaringan pipa yang terputus itu sepanjang 1.500 meter, sehingga pasokan air bersih ke warga masih belum normal.

Eleonora PEW
Jum'at, 03 Desember 2021 | 11:15 WIB
Pipa Jaringan Air Terputus di Merapi, Ratusan KK Masih Andalkan Dropping BPBD
Ilustrasi air bersih. [Benjamin Balazs/Pixabay]

SuaraJogja.id - Sedikitnya 250 kepala keluarga (KK) di Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman terpaksa andalkan dropping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk memenuhi kebutuhan air harian.

Hal tersebut merupakan imbas hantaman banjir lahar gunung Merapi pada Rabu (1/12/2021), yang menyebabkan pipa jaringan air bersih di wilayah setempat terputus.

Lurah Hargobinangun Amin Sarjito menjelaskan, ratusan KK tersebut tersebar di sejumlah pedukuhan, mulai dari Kaliurang Barat, Boyong, Kaliurang Selatan, hingga Ngipiksari.

Jaringan pipa yang terputus itu sepanjang 1.500 meter, sehingga pasokan air bersih ke warga masih belum normal.

Baca Juga:Banyak yang Rusak Berkali-kali Disambar Petir, Radio Komunitas Lintas Merapi Tak Siaran

"Masyarakat sudah bergotong-royong untuk memperbaiki jaringan," ungkapnya, Jumat (3/12/2021).

"Ini masih dicoba untuk perbaikan, selain beberapa dropping, pakai jaringan darurat. Meski [debitnya] kecil ada yang sudah mengalir," ujarnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menjelaskan, hujan dengan curah 16 mm di puncak Merapi yang terjadi pada Rabu, menyebabkan terjadinya terjadi aliran di sungai Boyong, Kali Kuning dan sungai Gendol.

Akibat hujan deras yang berlangsung sejak pukul 14.44 WIB hingga 15.00 WIB itu, menyebabkan pipa jaringan air bersih yang mengalirkan air ke warga di beberapa padukuhan di Pakem, Sleman terputus.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga:Penampakan Truk Terjebak Lahar Hujan di Lereng Gunung Merapi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini