SuaraJogja.id - Keputusan tidak jadinya pelaksanaan PPKM saat Hari Raya Natal dan malam Tahun Baru (Nataru) disambut baik oleh pelaku wisata. Meskipun demikian, tempat wisata diizinkan beroperasi dengan kapasitas 25 persen.
Ketua Koperasi Natawana Mangunan Purwo Harsono menuturkan, keputusan itu dianggap positif karena para pelaku wisata yang ada di sekitar Mangunan, Dlingo sudah sangat terdampak akibat pandemi ini.
"Ini kan kami ibaratnya sudah mulai bergerak lagi ekonominya. Kalau ditutup lagi kasihan pelaku usaha di sini," katanya kepada SuaraJogja.id, Jumat (10/12/2021).
Ipung, sapaan akrabnya, mengaku siap untuk beroperasi saat Nataru. Itu lantaran pihaknya sudah melakukan uji coba pembukaan tempat wisata beberapa waktu lalu.
Baca Juga:PPKM Level 3 Dibatalkan, Polri Tetap Dirikan Check Point Libur Nataru
"Kami sudah uji coba tinggal nanti pengaturan keluar masuknya wisatawan yang perlu diatur. Supaya enggak melebihi kapasitas," ujar dia.
Mengacu pada aturan tersebut, Hutan Pinus Sari Mangunan bisa menampung 1.000 pengunjung di waktu yang sama.
"Tapi kan tidak mungkin langsung ada seribu pengunjung yang datang dalam satu waktu. Kami tidak khawatir soal itu," paparnya.
Adapun yang masih jadi kendala hingga kini ialah sulit sinyal kala memindai barcode PeduliLindungi. Namun, di beberapa tempat sedang proses untuk pemasangan penguat sinyal.
"Sedang ada pemasangan penguat sinyal dari salah satu provider," katanya.
Baca Juga:PPKM Level 3 Dibatalkan, Pemkot Solo Siapkan Kebijakan Sambut Libur Nataru
Pihaknya akan menerjukan 50 pegawai guna menyambut libur Nataru. Jika di hari-hari biasa, pekerjanya masuk dengan sistem sif namun Nataru besok akan masuk semua.
"Besok pas Nataru enggak ada sistem sif jadi pegawai kami masuk semua. Untuk di hutan pinus kira-kira ada 50 lebih pegawai," imbuhnya.