Tidak Ada Libur Akhir Tahun, Disdikpora Jogja Terapkan Pembelajaran Daring untuk Siswa

Kegiatan akan lebih banyak dilakukan secara daring. Pembelajaran tatap muka akan dibatasi satu kali pertemuan.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 11 Desember 2021 | 18:21 WIB
Tidak Ada Libur Akhir Tahun, Disdikpora Jogja Terapkan Pembelajaran Daring untuk Siswa
Ilustrasi belajar daring (foto by Julia M Cameron/pexels.com)

SuaraJogja.id - Menyusul adanya surat edaran Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta mengganti dengan kegiatan belajar daring.

Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori menjelaskan, kegiatan belajar daring sudah disosialisasikan kepada seluruh pengelola sekolah dari jenjang SD dan SMP.

“Harapannya, siswa dan orang tua bisa memahami kondisi ini dan diimbau untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah jika bukan untuk kebutuhan yang mendesak,” ujar Budi dihubungi wartawan, Sabtu (11/12/2021).

Ia melanjutkan, meski kegiatan dilaksanakan dengan belajar daring, sekolah dan tenaga pengajar dapat memodifikasi kegiatan sesuai kreativitasnya.

Baca Juga:Survei; Akhir Tahun Ini Banyak Orang yang Memilih Tak Berlibur di Luar Kota, Ini Alasannya

Misalnya saja dengan penyelenggaraan pembelajaran daring atau tugas pembelajaran khusus agar murid tetap mendapat alternatif pengganti kegiatan di masa akhir tahun.

Selain itu, guru juga bisa mengisi masa itu dengan kegiatan semacam remedial jika nilai siswa saat penilaian akhir semester belum memenuhi standar kompetensi. Budi mengungkapkan tenaga pengajar bisa mengisi kegiatan pengayaan materi hingga berbagai kegiatan pembelajaran lainnya untuk penguatan karakter dan pengembangan diri siswa.

“Kegiatan akan lebih banyak dilakukan secara daring. Pembelajaran tatap muka akan dibatasi satu kali pertemuan,” katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala SMP Budya Wacana Yogyakarta Suharto Yustinus Edyst mengatakan, ia mendukung kebijakan pemerintah itu demi mencegah dan meminimalisasi penyebaran Covid-19. Namun begitu, pihaknya merasa kecewa, sebab guru dan murid terkesan tidak istirahat.

"Kami sebenarnya kecewa, tapi karena demi pencegahan Covid-19 dan program pemerintah maka kita tentunya harus mendukung dan meskipun guru jadi tidak beristirahat," ujarnya, Jumat (3/12).

Baca Juga:Pemkab Lampung Selatan Tiadakan Libur Akhir Tahun bagi Anak Sekolah

Edyst berujar, para guru di SMP Budya Wacana sebenarnya tetap disibukkan dengan aktivitas persiapan, pembelajaran dan evaluasi para peserta didik meski sekolah masih menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Pihaknya melakukan dengan dua skema yakni daring dan luring. Guru yang mengajar masih mempersiapkan video pembelajaran atau bahan ajar bagi murid yang mengikuti KBM secara langsung maupun daring.

"Ini yang sebenarnya menyebabkan kami cukup lelah dan butuh istirahat sebenarnya apalagi murid. Tapi kami harap kebijakan ini nanti bisa optimal menekan mobilitas," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini