Perjalanan Sejarah Pramuka Indonesia, Organisasi Sejak Zaman Belanda

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang suka berkarya.

Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 14 Desember 2021 | 13:04 WIB
Perjalanan Sejarah Pramuka Indonesia, Organisasi Sejak Zaman Belanda
Ilustrasi: puluhan anggota pramuka melakukan kegiatan kepramukaan. [Antara/Izaac Mulyawan]

SuaraJogja.id - Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang suka berkarya. Sebelum kata Pramuka ini ditetapkan, kata Pramuka diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata 'Poromuko' yang artinya pasukan terdepan dalam perang.

Kepramukaan adalah proses kependidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang memiliki tujuan akhir yakni pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.

Organisasi Pramuka di Indonesia berawal dari munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912 di Bandung.

Tahun 1916 NPO berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP). Dan di tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk organisasi Kepanduan pertama Indonesia bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).

Baca Juga:Pemotor Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Jakarta, Diburu Polisi

Lahirnya JPO ini kemudian memicu gerakan nasional lain untuk membentuk organisasi yang sama antara lain bernama Hizbul Wahton (HM) di tahun 1918, kemudian di tahun 1923 Jong Java padvinderij (JJP), Nationale Padvinders (NP), National Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS) dan penyatuan organisasi pandu di awali dengan lahirnya Indonesische Pandvinderij Organisatie (INPO) di tahun 1926 sebagai peleburan dua organisasi Kepanduan, NPO dan JIPO.

Kemudian karena banyaknya organisasi Pramuka milik Indonesia, Belanda lalu melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan nama Padvinder.

Maka dari itulah, KH Agus Salim memperkenalkan istilah 'Pandu' atau 'Kepanduan' sebagai organisasi kepramukaan milik Indonesia.

Pada tahun 23 Mei 1928, muncul Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang anggotanya terdiri atas INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.

Pasca kemerdekaan, pada tanggal 28 Desember 1945 kemudian lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yakni Pandu Rakyat Indonesia.

Baca Juga:Farhat Abbas Pamer Seragam Partai Pandai, Warganet: Kirain Baju Pramuka Om

Dalam perjalanan sejarahnya, organisasi Kepanduan yang berjumlah ratusan dibagi menjadi beberapa federasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak