DIY Masuk Lima Besar Penggunaan Narkoba Tertinggi di Indonesia

DIY ini masuk lima besar penggunaan narkoba yang cukup tinggi yaitu 1,3 persen.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 16 Desember 2021 | 18:24 WIB
DIY Masuk Lima Besar Penggunaan Narkoba Tertinggi di Indonesia

SuaraJogja.id - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, Pemkot Yogyakarta serta Kanwil BRI Yogyakarta meresmikan wahana pembelajaran Zona Anti Narkoba di Taman Pintar Yogyakarta, Kamis (16/12/2021). Hal itu dilakukan sebagai upaya menekan angka penggunaan narkoba di tengah masyarakat, dimana di Provinsi DIY masuk dalam peringkat kelima se-Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BNNP DIY,  Andi Fairan saat memberi sambutan dalam acara peresmian yang dilaksanakan di Science Theater, Taman Pintar Yogyakarta.

"Perlu saya informasikan bahwa DIY ini masuk lima besar penggunaan narkoba yang cukup tinggi yaitu 1,3 persen. Jika dihitung jumlah warga DIY 3,8 juta orang maka sekitar 18 ribu remaja dan warga adalah pengguna  narkoba," ujar Andi Fairan.

Ia merinci wilayah lain yang masuk dalam lima besar pengguna narkoba antara lain, Medan, Palembang, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah dan DIY di peringkat kelima. Hal ini kata Andi, menjadi sebuah keprihatinan warga Jogja untuk melawan penggunaan narkoba.

Baca Juga:Bantu Warga Desa Wisata Nglanggeran, Smartfren dan Polda DIY Bagikan Sembako

"Sehingga kita harus bangkit bersama melawan bahayanya narkoba, khususnya bagi anak-anak di Yogyakarta ini," kata Andi.

Ia juga mengingatkan kasus pengungkapan pabrik pembuat obat-obatan terlarang yang ada di Sleman oleh Bareskrim Polri. Pabrik yang diketahui telah 3 tahun beroperasi ini mampu memproduksi 28 juta butir pil tiap harinya.

"Kasus itu cukup besar, dimana pabrik sendiri memiliki 14 mesin yang dapat menghasilkan 2 juta pil setiap mesinnya dalam sehari. Jadi ada 28 juta pil yang meracuni anak," katanya.

Sehingga perlu ruang edukasi bagi anak-anak terutama generasi muda untuk memahami bahayanya narkoba.

"Di usia dini anak-anak sudah kita berikan pemahaman bahayanya narkoba. Dari kecil mereka memahami cara menghindari narkoba dan bisa membawa Jogja bebas dari narkoba, itu yang kami harapkan dengan adanya wahana Zona Anti Narkoba di Taman Pintar ini," terang dia.

Baca Juga:Capaian Rendah, Ratusan Warga Tempel Ikut Vaksinasi Covid-19 Binda DIY

Peresmian juga dihadiri oleh Regional CEO BRI kanwil Yogyakarta, Wahyu Hidayat dan juga Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Kegiatan tersebut diresmikan secara simbolis dengan memotong pita putih untuk mengoperasikan wahana edukasi bahayanya narkoba di lantai 3 Taman Pintar Yogyakarta. 

Heroe Poerwadi mengatakan bahwa DIY yang masuk dalam peringkat kelima Provinsi dengan penggunaan narkoba terbanyak harus menjadi perhatian bersama. Sehingga anak-anak yang merupakan generasi bangsa harus diberi edukasi untuk menghindari narkoba.

"Kalau sejak dini kita sudah memberikan informasi yang benar tentang bahayanya narkoba harapannya kan mereka menghindari itu. Jadi ketika ada di tengah masyarakat anak-anak ini bisa menolak dan tidak terjebak dengan barang terlarang itu," katanya.

Di dalam wahana bernuansa biru dengan logo BNN itu terdapat sejumlah layar yang menampilkan upaya dalam menghindari narkoba. Tidak hanya itu, ada juga game untuk anak-anak memahami bahwa narkoba sangat berbahaya.

Di dalam wahana juga diberikan materi secara online yang dapat diunduh ketika melakukan scan di salah satu barcode yang disediakan di wahana edukasi itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak