Resmikan Selter dan Pemantauan Gempa Bumi di Berbah, BMKG Imbau Warga Tak Termakan Hoaks

Dwikorita menuturkan, sejak 2016, BMKG telah menyadari kondisi Indonesia yang semakin rawan bencana, tetapi kita tidak memiliki persenjataan yang canggih.

Eleonora PEW
Sabtu, 18 Desember 2021 | 16:30 WIB
Resmikan Selter dan Pemantauan Gempa Bumi di Berbah, BMKG Imbau Warga Tak Termakan Hoaks
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (BNPB)

Sementara kelas risiko rendah hingga sedang mendominasi Kabupaten Sleman bagian dan utara. Untuk di Kapanewon Berbah, hasil kajian risiko bencana gempa bumi menunjukkan berada di kelas risiko sedang.

Kustini menyatakan, Kabupaten Sleman terus mendorong keterlibatan masyarakat, dalam upaya penanggulangan bencana dengan peningkatan kapasitas masyarakat.

Di antaranya melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana, bertujuan untuk mengorganisasi sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan, sekaligus meningkatkan kapasitas sebagai upaya menekan risiko bencana.

"Kabupaten Sleman saat ini memiliki 69 Desa Tangguh Bencana, tersebar di 86 Kalurahan," tuturnya.

Baca Juga:Gempa Bumi Berturut-turut Belakangan Ini Terjadi, BMKG Beri Penjelasan

Penguatan kapasitas masyarakat dan pemerintah dalam mengurangi risiko bencana juga dilakukan melalui Gladi lapang, pendidikan bencana sejak dini melalui satuan pendidikan aman bencana sebanyak enam sekolah. Serta membentuk dan membina forum komunikasi komunitas relawan sleman yang mewadahi 59 komunitas relawan.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak