SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta menemukan 16 pedagang daging yang belum melengkapi syarat termasuk kebersihan sanitasi di kios tempat mereka berjualan. Para pedagang mendapat pembinaan di tempat untuk melengkapi dan membersihkan sanitasi milik mereka.
Kabid Pangan, DPP Kota Yogyakarta, Muhammad Imam Nurwahid mengatakan terdapat empat pasar yang disasar untuk inspeksi penjualan daging saat Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.
"Mulai Jumat dini hari kami melakukan inspeksi terkait perizinan, penyembelihan dan pemasukan daging dari luar kota ke dalam kota Jogja. Empat pasar itu antara lain, Beringharjo, Kranggan, Pasar Sentul dan Pasar Kotagede," ujar Imam dihubungi wartawan, Sabtu (25/12/2021).
Imam menjelaskan sebanyak 16 pedagang, belum memperhatikan kebersihan tempat pemotongan. Semuanya dibina dengan memberi teguran dan melengkapi syarat tersebut.
Baca Juga:Program Master Meter Berhasil Sediakan Air Bersih Bagi Masyarakat Surabaya dan Medan
"Sejauh ini kami lakukan pembinaan di tempat. Jadi izin sudah ada tapi memang kebersihan dan kesehatan tempat pemotongan itu yang perlu kami tekankan," katanya.
Selain 16 pedagang, terdapat lima pedagang yang akan dipanggil secara khusus oleh Satpol PP Kota Yogyakarta. Imam menjelaskan hal itu berkaitan dengan izin peredaran daging yang belum lengkap dan lolos ke Kota Jogja.
"Lima yang dipanggil secara khusus ke Kantor Satpol PP. Jadi ada pembinaan langsung terhadap para pedagang itu. Hal ini dilakukan agar memberi kepastian kepada pedagang bahwa daging yang dijual memang bersih dan layak konsumsi," terang dia.
Dari puluhan pedagang yang disidak oleh DPP dan juga Dinas Perdagangan (Disdag) serta Satpol PP Kota Yogyakarta, rata-rata sudah memiliki izin peredaran yang jelas. Namun inspeksi akan tetap dilakukan agar pedagang menjual daging dengan kondisi yang baik.
"Ke depan operasi dilakukan lebih intensif, tidak hanya terbatas pada hari raya tertentu. Tapi kami jadwalkan secara periodik dengan aparat gabungan sehingga pembinaan kepada pedagang itu lebih komprehensif," katanya.
Baca Juga:Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Cabai Rawit Merah Semakin Pedas
Ia berharap pelaku usaha pada produk hewan segar di Jogja tertib dalam menjaga kualitas daging. Selain itu masyarakat bisa lebih selektif memilih daging yang baik dikonsumsi.
"Ini berlaku untuk semuanya, baik pedagang, pembeli dan juga pemasok. Kualitas dan keamanan daging ini harus baik. Kalau semua tertib, mutu dan kualitas pangan juga pasti meningkat," kata Imam.