Merasa Diintervensi Pemerintah, 6 Pedagang Lesehan Malioboro Pilih Bertahan

Selama pendataan, para pedagang lesehan merasa diintervensi oleh pemerintah.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 21 Januari 2022 | 18:45 WIB
Merasa Diintervensi Pemerintah, 6 Pedagang Lesehan Malioboro Pilih Bertahan
Sejumlah perwakilan pedagang lesehan dan pedagang Malioboro memberi keterangan saat konferensi pers di Kantor LBH Yogyakarta, Jumat (21/1/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Kami tetap mengawal teman-teman pedagang ini mendapat haknya atas relokasi nanti. Seharusnya pemerintah menyiapkan data pedagang, siapa saja yang terdampak, baru disediakan lapak. Nah ini terbalik, menyediakan lapak dahulu, selanjutnya mendata pedagang. Tentu ada yang terdampak bahkan terancam tidak memiliki pekerjaan lagi," terang Era.

Ia menyoroti nasib pedagang lainnya, seperti pedagang lesehan, asongan, dan angkringan, mengingat relokasi hanya dilakukan ke sebagian PKL saja.

"Apakah kebijakan relokasi ini hanya PKL saja, bagaimana dengan pedagang lesehan, dengan tempat yang sempit seperti itu? Selain itu bagaimana dengan pedagang asongan dan angkringan. Ini yang tidak dipikirkan pemerintah, sehingga terkesan tidak serius," ujar Era.

Baca Juga:PKL Bakal Direlokasi, Foto Jadul Malioboro Ini Tunjukkan Penataan 50 Tahun Lalu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak