SuaraJogja.id - Nama Ragnar Oratmangoen dalam kurun waktu terakhir tengah jadi perbincangan hangat lantaran masuk daftar pemain keturunan Indonesia yang bakal dinaturalisasi. Selain dikenal punya darah Indonesia pemain Go Ahead Eagles tersebut juga diketahui seorang muslim.
Diketahui Ragnar Oratmangoen yang kini merumput di Liga Belanda menjadi salah satu bidikan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi. Sosoknya pun mulai menjadi sorotan publik tanah air.
Selain memiliki darah Indonesia, Ragnar Oratmangoen diketahui sebagai seorang muslim. Identitasnya sebagai seorang muslim pun kerap ditunjukkan di akun Instagram.
Salah satunya seperti yang baru-baru ini diunggah lewat Insta Storynya. Di mana ia turut memberi dukungan terhadap akun yang menyuarakan soal senat Prancis yang berupaya melarang penggunaan jilbab dalam dunia olahraga.
Baca Juga:Jalani Puasa, Pemain Muslim Leicester City Ditarik Keluar Agar Bisa Berbuka
Pemain berdarah Maluku itu mengunggah ulang postingan akun @islamify yang mengecam upaya senat Prancis yang melarang penggunaan jilbab bagi atlet.
![insta story Ragnar Oratmangoen terkait pelarangan jilbab bagi atlet. [Ragnar Oratmangoen / Instagram]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/02/02/69929-insta-story-ragnar-oratmangoen.jpg)
"Kemunafikan. Dimana 'Jilbab' dipromosikan oleh majalah fashion, namun hijab dilarang oleh Senat," tulis akun tersebut yang kemudian diunggah ulang Ragnar.
Ragnar sendiri diketahui tak malu-malu menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim. Hal ini terlihat dari sejumlah unggahan bahkan di profi Instagramnya yang menunjukkannya seorang muslim.
Larangan Jilbab untuk Netralitas
Lebih jauh isu mengenai pelarangan penggunaan jilbab bagi atlet sempat mengemuka di Prancis.
Baca Juga:Pesan Ulama Inggris ke Pemain Muslim yang Berlaga di Final Liga Champions
Senat Prancis mendukung adanya pelarangan pemakaian jilbab dalam kompetisi olahraga dengan alasan sebagai bentuk netralitas yang menjadi syarat di lapangan.
Pada pemungutan suara pada awal Januari lalu, Majelis Tinggi Legislatif Prancis menetapkan bahwa memakai simbol agama yang mencolok dilarang terlibat dalam acara dan kompetisi yang diselenggarakan oleh federasi olahraga.
Dalam teksnya, para senat menyebut bahwa jilbab berisiko terhadap keamanan atlet yang memakainya saat melakukan aktivitas atau kompetisi olahraga yang diikutinya.