Beri Saran Kelola Klub Bola, Erick Thohir Ingatkan Prilly Indonesia Beda dari Eropa dan Amerika

Dengan perbedaan pendapatan seperti itu, Erick mengatakan bahwa Prilly perlu memiliki cara mengatur budget yang agak berbeda.

Eleonora PEW
Selasa, 08 Februari 2022 | 08:52 WIB
Beri Saran Kelola Klub Bola, Erick Thohir Ingatkan Prilly Indonesia Beda dari Eropa dan Amerika
Ilustrasi Prilly Lactuconsina dan Persikota Tangerang (Instagram/prillylatuconsina96)

SuaraJogja.id - Belum lama ini aktris Prilly Latuconsina mengumumkan kepemilikan atas Persikota Tangerang. Menteri BUMN Erick Thohir, yang telah lama berkecimpung di industri olahraga, lantas memberi saran soal pengelolaan klub sepak bola kepadanya.

Dalam siaran langsung melalui Instagram bersama Prilly, Senin, Erick mengatakan bahwa strategi pengelolaan klub sepak bola Eropa tidak bisa serta merta diimplementasikan di Indonesia.

Bahkan, pria yang pernah dipercaya sebagai Direktur Keuangan Persija Jakarta itu menjelaskan pengelolaan klub sepak bola di Eropa juga berbeda dari Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, Erick menjelaskan, pendapatan klub sepak bola berasal dari televisi, tiket menonton pertandingan, dan merchandise. Sementara di Eropa, pendapatan klub sepak bola berasal dari televisi, sponsorship, tiket menonton pertandingan dan merchandise.

Baca Juga:Erick Thohir Ingatkan Prilly Latuconsina: Di Sepak Bola, Ada Godaan Bernama Ego

"Bukannya di Amerika tidak perlu sponsor, tapi memang media market di Amerika luar biasa powerful mereka perlu konten sebanyak-banyaknya. Di Indonesia beda lagi, kita memang kebanyakan masih dari sponsor, lalu ticketing, medianya sedikit, merchandise-nya sedikit," kata Erick.

Dengan perbedaan pendapatan seperti itu, Erick mengatakan bahwa Prilly perlu memiliki cara mengatur budget yang agak berbeda.

"Contoh kalau saya bilang 55 persen pengeluaran berdasarkan revenue, kalau di Amerika mungkin mudah diprediksi, kalau di Eropa juga mudah tetapi masalahnya kalau di Eropa bola sudah sesuatu yang dikutiin setiap hari, mereka kadang tidak disiplin masalah gaji," kata Erick.

"Di Indonesia memang masih mencari bentuk, karena pendapatan masih dari sponsor, jadi itulah kenapa mestinya di Indonesia harus mesti disiplin lagi karena ketidakpastian pendapatan dari income bukan dari media."

Pria yang pernah menjadi Wakil Komisaris Persib Bandung itu juga mengingatkan kepada Prilly bahwa sepak bola punya godaan yang bernama "ego."

Baca Juga:Prilly Akuisisi Persikota, Erick Thohir: Strategi Klub Eropa Tak Bisa Diterapkan di Indonesia

Ego, menurut Erick, dapat menutup mata pemilik untuk melihat klub sepak bola dari sudut pandang bisnis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak