SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mencatat lonjakan penambahan kasus positif harian dalam tiga hari terakhir. Hingga awal Februari ini tercatat ada sebanyak 246 kasus aktif di wilayah Bumi Binangun.
Lonjakan kasus Covid-19 ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati dalam jumpa pers via daring, Kamis (10/2/2022). Ia menyebut peningkatan kasus secara signifikan itu sudah dimulai sejak Selasa (8/2/2022) lalu.
"Dalam beberapa hari terakhir tambahan kasus kita memang cukup banyak. Di hari Selasa (8/2/2020) ada 17 kasus, Rabu (9/2/2022) ada 60 kasus dan hari ini ada penambahan 49 kasus," ujar Baning.
Disampaikan Baning, khusus penambahan sebanyak 60 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terjadi pada tanggal (9/2/2022) kemarin merupakan jumlah tertinggi di tahun 2022 ini.
Baca Juga:PPKM Naik Level 3, Pemkab Kulon Progo Minta Tingkatkan Pengawasan Kegiatan hingga ke Desa
"60 kasus positif kemarin itu merupakan penambahan kasus harian tertinggi selama kurun waktu Januari hingga awal Februari 2022," ucapnya.
"Sehingga total kasus sampai dengan hari ini di tahun 2022 itu sebanyak 246 kasus," sambungnya.
Baning menyatakan bahwa lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu didominasi dari kasus kontak erat sebanyak 52 persen. Kemudian diikuti oleh kasus dari suspek atau orang yang bergejala sebanyak 28,5 persen.
Urutan berikutnya yakni sebanayk 7,5 persen itu datang dari para pelaku perjalanan. Sedangkan sisanya berasal dari dampak atau hasil dari screening yang dilakukan.
"Penambahan kasus tersebut juga seiring dengan penambahan kasus lain yang ada di Kabupaten Kota yang ada di DIY. Artinya peningkatan kasus ini tidak hanya Kulon Progo tetapi juga DIY mungkin juga secara nasional," paparnya.
Baca Juga:Lima dari 184 Siswa di Kulon Progo Positif Covid-19, Begini Langkah Gugus Tugas Covid-19 Terkait PTM
Lonjakan kasus terkonfirmasi positif harian ini kemudian berimbas terhadap keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR). Khususnya di sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 baik milik pemerintah maupun swasta.
Berdasarkan data terakhir tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 6,42 persen. Angka itu sama dengan tingkat antrean IGD yang juga 6,42 persen.
Hingga hari ini tercatat ada lima pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di RSUD Wates.
Ia menambahkan sejumlah evaluasi selalu dilakukan khususnya yang berkaitan dengan penerapan prokes dan izin kegiatan. Koordinasi bersama lintas sektor serta pemangku wilayah juga terus dilaksanakan.
Namun, kata Baning pengawasan itu sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah atau satgas saja. Tetapi juga harus dibarengi dengan kedisiplinan dari masyarakat itu sendiri.
"Pengawasan sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh satgas tapi juga masyarakat karena situasi ini, istilah saya sedang tidak baik-baik saja," tandasnya.
Masyarakat diimbau untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam setiap kesempatan. Sehingga mewaspadi betul anggota keluarga yang memang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Mohon untuk berhati-hati apabila ada anggota keluarga yang komorbid. Apabila untuk masyarakat yang kondisi kesehatan bagus mungkin tidak menggejala tapi hati-hati kalau terkena kepada orang yang komorbid," pungkasnya.