Stres Akibat Memikirkan Pekerjaan, Seorang Guru di Bantul Nekat Gantung Diri

Pada saat dia membuka pintu, melihat jika adiknya tersebut sudah dalam keadaan meninggal dengan cara gantung diri di blandar (cor-coran semen).

Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Minggu, 20 Februari 2022 | 20:25 WIB
Stres Akibat Memikirkan Pekerjaan, Seorang Guru di Bantul Nekat Gantung Diri
Ilustrasi gantung diri. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Joko Tri Nugroho (55) warga Padukuhan Karangmojo RT 2, Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul ditemukan tewas dengan cara gantung diri pada Sabtu (19/2/2022) sekira pukul 11.00 WIB. Korban gantung diri di ruang tengah di kediamannya.

Kapolsek Bantul Kompol Ayom Yuswandono menyampaikan, bahwa korban berprofesi sebagai seorang guru di salah satu sekolah swasta di Bumi Projotamansari. Kronologi penemuan mayat korban yakni ketika Dwi Rahayu (58)
yang merupakan kakak kandung korban menghubungi korban untuk menanyakan tugas sekolah yang akan dikerjakan.

"Namun korban berulang kali dihubungi tidak ada jawaban. Kemudian dia berusaha mendatangi rumah korban tersebut," ungkapnya dikonfirmasi SuaraJogja.id, Minggu (20/2/2022).

Setibanya di rumah korban kemudian memanggil korban tetapi juga tidak ada jawaban. Selanjutnya kakak korban masuk ke dalam rumahnya.

Baca Juga:436 Kasus Baru dalam Sehari, 2.729 Orang di Bantul Positif Covid-19

"Pada saat dia membuka pintu, melihat jika adiknya tersebut sudah dalam keadaan meninggal dengan cara gantung diri di blandar (cor-coran semen). Tepatnya yang berada di ruang tengah dengan menggunakan tali tampar sepanjang kurang lebih  sekitar 12 meter dan di bawahnya terdapat meja makan," paparnya.

Mengetahui hal tersebut, kemudian saksi memanggil warga dan meminta tolong untuk menghubungi kepolisuan. Menurutnya, korban diduga gantung diri lantaran stres atau tekanan memikirkan pekerjaan di tempat kerjanya.

"Berdasarkan keterangan kakaknya bahwa korban setiap ada pekerjaan yang harus dikerjakan dengan berbasis menggunakan komputer korban merasa tidak mampu. Sehingga kakanya-lah yang setiap hari membantu mengerjakannya," ungkapnya.

Selain itu, korban sebelumnya dalam keaadaan sehat dan korban sebelumnya juga tidak mempunyai riwayat penyakit.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian
oleh petugas medis Puskesmas Bantul I dan Tim Inafis Polres Bantul tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan. Korban diperkirkan meninggal kurang lebih tiga jam.

Baca Juga:Pohon Tumbang hingga Banjir di 10 Kapanewon di Bantul, Kerugian Puluhan Juta

"Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga yang dituangkan dalam surat pernyataan," terangnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak