SuaraJogja.id - Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi terluas di Pulau Jawa. Pesona Tanah Sunda ini terbentang dari perbatasan Provinsi Banten bagian Barat hingga perbatasan Jawa Tengah bagian Timur.
Jawa Barat adalah provinsi yang mempunyai keanekaragaman budaya tradisional yang multikultural dan melimpah. Setiap daerah menunjukkan keunikan berbeda sesuai dengan nilai filosofis dan lokal kearifan yang dianut oleh masyarakatnya.
Akan tetapi, di balik keragaman yang dimiliki Tanah Sunda, budaya Sunda terikat kuat kerukunan etnis. Ciri-ciri budaya Sunda tampak dalam proses penyajian dan penampilannya. Hal ini tercantum dalam Journal of Physics sebagai berikut:
- Kesenian tradisional
- Upacara adat
- Adat istiadat
- Bahasa
- Kerajinan
- Kepercayaan masyarakat
Semua ini menggambarkan manifestasi keunikan dan kreativitas masyarakat Sunda yang sesuai dengan kondisi alam dan sosial yang kondusif budaya rakyat.
Baca Juga:Muhaimin Iskandar Luncurkan 50 Mobil Layanan Masyarakat untuk 27 Wilayah di Jawa Barat
Alat Musik Tradisoonal Jawa Barat
Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki banyak kekayaan budaya yang ada dari waktu ke waktu. Penduduk Jawa Barat mempertahankan tradisi seperti melakukan ritual lokal, pakaian tradisional, tarian tradisional, lagu tradisional, dan juga alat musik tradisional.
Kali ini kita akan membahas tentang alat musik tradisional di Jawa Barat. Orang Sunda sangat populer dengan musik dan lagu Sunda yang merdu, sebab keselarasan antara alat musik dan puisi yang mirip dengan cerita rakyat Jawa Barat.
Selain itu, banyak warga Sunda yang terkenal piawai membuat syair menjadi sebuah lagu yang indah. Lagu-lagu tersebut biasanya akan diikuti oleh alat musik tradisional Jawa Barat yang merupakan sebuah warisan budaya sejak zaman kerajaan.
Untuk kalian yang masih penasaran dan ingin mengetahui apa saja alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat dan bagaimana cara memainkannya? Yuk simak penjelasan di bawah ini.
1. Angklung
Baca Juga:Tiga Pasar Tradisional di Kota Cimahi dapat Pasokan 5802 Kilogram Minyak Goreng
Angklung merupakan salah satu alat musik yang cukup terkenal dan menjadi lambang bagi masyarakat suku Sunda. Angklung adalah alat musik tradisional yang multitonal atau bernada ganda. Alat musik ini terbuat dari bambu yang dipotong ujungnya dan cara memainkannya yaitu dengan cara menggoyangkannya.
Alat musik tradisional angklung ini tergolong dalam alat musik idiofon, yang artinya alat musik yang menghasilkan suara dari getaran keseluruhan alat musik itu sendiri. Alat musik ini, juga tercatat sebagai karya agung warisan budaya lisan dan Non-bendawi manusia dari UNESCO sejak November 2010.
2. Arumba
Arumba merupakan ensemble atau gabungan beberapa alat musik yang berbahan dasar bambu. Nama Arumba adalah singkatan dari “alunan rumpun bambu”. Alat musik tradisional ini terbuat dari bambu pilihan seperti awi temen, tali dan wulung (bambu hitam).
Awal mula, Arumba menggunakan tangga nada pentatonic, akan tetapi seiring perkembangan zaman alat musik ini menggunakan tangga nada diatonis. Arumba sering kali menjadi bagian dari berbagai pertunjukkan kesenian tradisional khas Sunda di Jawa Barat.
3. Calung
Calung merupakan alat musik Sunda yang prototype dari angklung. Cara memainkan calung yaitu dengan cara dipukul pada batang bulahan yang tersusun menurut tangga nada. Jenis bambunya yang digunakan pada bahan pembuatan calung juga bambu pilihan yaitu bambu hitam. Alat musik tradisional Calung ada dua jenis calung, yaitu calung rantay dan calung jinjing.
4. Suling
Suling adalah alat musik tradisional yang ditiup, terbuat dari bahan dasar kayu atau bambu yang memiliki lubang untuk mengatur nada. Jumlah lubang pada suling juga bervariasi, dari empat sampai delapan lubang, tergantung dengan kebutuhan lagu.
Untuk Suling khas Jawa Barat memiliki enam lubang didalamnya, yang menimbulkan suara lebih tinggi dari seruling lain di daerah Indonesia. Alat musik ini sangat popular di Nusantara, jadi dapat dengan mudah ditemukan didalam rumah masyarakat Sunda.
5.Toleat
Toleat adalah alat musik khas Subang, Jawa Barat yang biasa dimainkan di acara-acara tertentu yang bersifat kedaerahan. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara ditiup tersebut dipercaya mengandung nilai sosial yang bermanfaat di kehidupan para pemainnya.
Toleat pada zaman dahulu dimainkan oleh para anak gembala di kawasan Pantura untuk mengisi waktu luang sembari mengawasi ternak mereka. Kemudian Toleat kembali berkembang menjadi sebuah alat musik yang bisa dimainkan dalam suatu pementasan dan menjadi sajian hiburan tertentu yang bersifat apresiasi baik umum maupun akademis (pintonan).
Demikian penjelasan tentang alat musik tradisional Jawa Barat. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Annisa Nur Rachmawati