Alat musik tradisional angklung ini tergolong dalam alat musik idiofon, yang artinya alat musik yang menghasilkan suara dari getaran keseluruhan alat musik itu sendiri. Alat musik ini, juga tercatat sebagai karya agung warisan budaya lisan dan Non-bendawi manusia dari UNESCO sejak November 2010.
2. Arumba
Arumba merupakan ensemble atau gabungan beberapa alat musik yang berbahan dasar bambu. Nama Arumba adalah singkatan dari “alunan rumpun bambu”. Alat musik tradisional ini terbuat dari bambu pilihan seperti awi temen, tali dan wulung (bambu hitam).
Awal mula, Arumba menggunakan tangga nada pentatonic, akan tetapi seiring perkembangan zaman alat musik ini menggunakan tangga nada diatonis. Arumba sering kali menjadi bagian dari berbagai pertunjukkan kesenian tradisional khas Sunda di Jawa Barat.
3. Calung
Baca Juga:Muhaimin Iskandar Luncurkan 50 Mobil Layanan Masyarakat untuk 27 Wilayah di Jawa Barat
![Alat Musik Tradisional Jawa Barat, Calung. [Wikipedia]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/10/09/39495-alat-musik-tradisional-jawa-barat-calung.jpg)
Calung merupakan alat musik Sunda yang prototype dari angklung. Cara memainkan calung yaitu dengan cara dipukul pada batang bulahan yang tersusun menurut tangga nada. Jenis bambunya yang digunakan pada bahan pembuatan calung juga bambu pilihan yaitu bambu hitam. Alat musik tradisional Calung ada dua jenis calung, yaitu calung rantay dan calung jinjing.
4. Suling
Suling adalah alat musik tradisional yang ditiup, terbuat dari bahan dasar kayu atau bambu yang memiliki lubang untuk mengatur nada. Jumlah lubang pada suling juga bervariasi, dari empat sampai delapan lubang, tergantung dengan kebutuhan lagu.
Untuk Suling khas Jawa Barat memiliki enam lubang didalamnya, yang menimbulkan suara lebih tinggi dari seruling lain di daerah Indonesia. Alat musik ini sangat popular di Nusantara, jadi dapat dengan mudah ditemukan didalam rumah masyarakat Sunda.
5.Toleat
Toleat adalah alat musik khas Subang, Jawa Barat yang biasa dimainkan di acara-acara tertentu yang bersifat kedaerahan. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara ditiup tersebut dipercaya mengandung nilai sosial yang bermanfaat di kehidupan para pemainnya.
Toleat pada zaman dahulu dimainkan oleh para anak gembala di kawasan Pantura untuk mengisi waktu luang sembari mengawasi ternak mereka. Kemudian Toleat kembali berkembang menjadi sebuah alat musik yang bisa dimainkan dalam suatu pementasan dan menjadi sajian hiburan tertentu yang bersifat apresiasi baik umum maupun akademis (pintonan).
Baca Juga:Tiga Pasar Tradisional di Kota Cimahi dapat Pasokan 5802 Kilogram Minyak Goreng
Demikian penjelasan tentang alat musik tradisional Jawa Barat. Semoga informasi ini bermanfaat.