SuaraJogja.id - Indonesia memiliki beragam cerita di balik budayanya. Termasuk salah satunya cerita mengenai alat musik Kolintang khas Minahasa.
Bagaimana bentuk alat musik tersebut dan ada cerita apa di balik alat musik Kolintang? Yang pasti Anda wajib tahu cerita unik ini.
Seperti apa ceritanya sehingga alat musik ini bisa tercipta dan diwariskan secara turun temurun ini, berikut ulasannya:
Sejarah Kolintang
Baca Juga:Mengenang Peristiwa Plataran yang Terlupakan
Konon di sebuah desa di Minahasa, ada seorang gadis cantik yang pandai bernyanyi bernama Lintang.
Suatu hari ia dilamar seorang pemuda yang berprofesi sebagai pengukir kayu, yang bernama Makasiga.
Gadis itu menerima pinangan Makasiga dengan mengajukan persyaratan, yakni pemuda tersebut harus membuat alat musik yang bunyinya lebih merdu dari seruling emas.
Demi memenuhi persyaratan sang gadis pujaannya, Makasiga berkelana keluar masuk hutan untuk mencari alat musik yang diinginkan Lintang.
Malam harinya, Makasiga membelah kayu dan kemudian menjemurnya. Setelah kering, kayu itu diambil dan dilemparkannya ke tempat lainnya.
Baca Juga:11 Hal Penting dari Peristiwa Isra Miraj, Salah Satu Momen Terpenting dalam Sejarah Islam
Saat itulah terdengar bunyi yang amat nyaring dan merdu. Makasiga senang bukan kepalang karena dari ketekunananya dia berhasil membuat alat musik Kolintang seperti yang sekarang ini.
Asal Usul Kolintang
Kata “Kolintang” berasal dari bunyi “tong” untuk nada rendah,”ting”untuk nada tinggi dan “tang” untuk nada tengah.
Dulu orang Minahasa biasa mengajak bermain Kolintang dengan mengatakan, ”mari kita ber tong-ting-tang” atau dalam bahasa daerah Minahasa” Maimo Kumolintang”.
Bentuk Kolintang
Alat musik ini berberbahan dasar kayu dan jenis kayu yang digunakan untuk membuat Kolintang ini adalah Kayu Telur, Bandaran, Wenang, Kakinis atau kayu ringan lainnya.
Untuk menghasilkan suara yang bagus, dipilih kayu yang bertekstur padat dan serat kayunya tersusun rapih membentuk garis-garis horizontal.
Alat musik ini terdiri dari bilahan kayu yang disusun berderet dan dipasang diatas sebuah bak kayu.
Sepintas Kolintang mirip dengan dengan alat musik gamelan, yaitu dimainkan dengan cara ansambel dan alat musik ini biasa dimainkan untuk mengiringi upacara adat, tari, bernyanyi dan musik.
Awalnya instrumen Kolintang hanya melodi, namun pada perkembangannya kolintang memiliki hingga sembilat alat.
Yang terdiri dari melodi 1, melodi 2, melodi 3, cello, bass, tenor 1, tenor 2, alto 1.alto 2, ukelele dan alto 3.
Karena nada yang dihasilkan oleh Kolintang sangat merdu dan indah, hingga akhirnya pada 2013 alat musik Kolintang dari Minahasa, Sulewesi Utara diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Demikian tadi ulasan mengenai alat musik Kolintang, semoga menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.
Kontributor : Damayanti Kahyangan