Pantau LPG Subsidi, Disdag Jogja Sebut Harganya Melebihi HET

Yunianto mengaku dari pemantauan yang dilakukan instansinya, harga gas subsidi dijual mulai Rp19-20 ribu.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 04 Maret 2022 | 17:53 WIB
Pantau LPG Subsidi, Disdag Jogja Sebut Harganya Melebihi HET
[ILUSTRASI] Gas LPG 3 Kg. Pemprov Kaltim membentuk tim terpadu guna mengawal distribusi LPG 3 Kg. [Dok.Humas Pemprov Kaltim]

SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta telah melakukan pemantauan harga LPG subsidi 3 kilogram di sejumlah tempat penjualan. Saat ini harga yang dijual mencapai Rp20 ribu dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.

Kepala Disdag Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono menerangkan bahwa di tengah naiknya harga LPG nonsubsidi sebesar Rp15.500/kg, gas atau LPG subsidi belum ada kenaikan. Namun, potensi kenaikan itu bisa terjadi.

"Yang bersubsidi belum diubah harganya, kemungkinan nanti ada perubahan, ada penyesuaian kemungkinan," terang Yunianto dihubungi wartawan, Jumat (4/3/2022).

Yunianto mengaku dari pemantauan yang dilakukan instansinya, harga gas subsidi dijual mulai Rp19-20 ribu.

Baca Juga:Harga Gas LPG Nonsubsidi Kian Mahal, Pengusaha Roti Keluhkan Ongkos Produksi Bengkak

"Ini jaraknya (harga) jauh sekali antara yang subsidi dan nonsubsidi. Memang potensi kenaikan harga ada, karena di lapangan harganya bisa Rp19-20 ribu. Pemantauan kami sampai di atas HET," ujar dia.

HET LPG subsidi sendiri kisaran Rp15 ribu. Disdag hanya mengikuti jumlah harga yang disarankan oleh Pertamina.

"Nanti dari Pertamina kemungkinan akan menyesuaikan, ini kan dibahas dengan beberapa stakeholder, tidak mungkin dengan HET Rp15 ribu, sementara selisihnya banyak sekali," kata dia.

Yunianto berharap jika ada kenaikan harga untuk LPG subsidi, diharapkan masih terjangkau masyarakat yang kurang mampu.

"Ya kalau melihat di lapangan seperti itu, menyesuaikan di lapangan, kemungkinan sekitar Rp18 ribu. Namun itu kewenangan Pertamina saat koordinasi dengan kami dan diusulkan ke tingkat Provinsi. Harapannya harga memihak pada masyarakat," katanya.

Baca Juga:Harga Gas Non Subsidi Tembus Rp190 Ribu, Masyarakat Dikhawatirkan Beralih ke Gas Subsidi

Yunianto mengatakan stok LPG baik subsidi dan nonsubsidi masih tercukupi sampai lebaran mendatang.

Ia berharap bahwa dengan adanya kenaikan gas nonsubsidi pada 27 Februari 2022 lalu, masyarakat yang terbiasa membeli gas nonsubsidi tidak beralih ke gas subsidi atau gas 3 kilogram.

Selain itu, Disdag akan melakukan patroli dengan instansi terkait untuk mengecek penggunaan gas 3 kilogram yang sesuai peeuntukkannya.

"Iya, jangan lah, itu kan sudah ada segmennya masing-masing. Subsidi untuk yang kebutuhan setoran. Nanti kami dan Satpol PP, akan sidak dan pemantauan, jangan sampai nanti yang subsidi digunakan bagi mereka yang tidak berhak memakainya, ini kekhawatiran kami," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini