Meski dampak fisik yang ditimbulkan tidak terlalu kentara sebagaimana serangan militer yang terjadi secara fisik, namun risiko ancaman siber merupakan satu hal yang patut diwaspadai.
"Ancaman siber juga dapat menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, dan berakibat terhadap terganggunya integrasi sosial yang ada di dalam masyarakat," sebutnya.
Selain ancaman serangan siber berupa peretasan, persebaran disinformasi terkait konflik yang terjadi di Ukraina juga banyak terjadi dan tersebar secara masif.
Ancaman disinformasi ini juga merupakan salah satu hal yang perlu diwaspadai, imbuhnya.
Baca Juga:Jadi Sekutu Terdekat Rusia, China Tak Siarkan Liga Inggris Pekan Ini
"Dengan banyaknya volume informasi yang kita peroleh melalui media sosial terutama, diperlukan kemampuan cek fakta yang baik untuk memfilter informasi yang kita terima,” ajak Trevi.
Oleh karena itu, potensi ancaman siber ini tidak dapat dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.
"Hal ini patut menjadi perhatian pemerintah Indonesia yang hingga kini masih kerap berhadapan dengan isu keamanan siber. Baik dalam hal infrastruktur keamanan siber maupun persebaran disinformasi dan hoaks di dalam ruang digital," tandasnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Harley-Davidson Putuskan Setop Kirim Motor ke Rusia