Antisipasi Erupsi Susulan Merapi, Cangkringan Siapkan Lima Barak Pengungsian

Sejauh ini, kata Djaka, tercatat baru 193 warga dari Kalitengah Lor dan Kidul saja yang tadi sempat mengungsi ke barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 10 Maret 2022 | 17:56 WIB
Antisipasi Erupsi Susulan Merapi, Cangkringan Siapkan Lima Barak Pengungsian
Panewu Cangkringan Djaka Sumarsana. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Panewu Cangkringan Djaka Sumarsana menyebut telah menyiapkan kembali sejumlah barak pengungsian bagi warga Kabupaten Sleman yang berada di lereng Gunung Merapi. Total ada lima barak pengungsian yang sudah dinyatakan siap menampung warga jika diperlukan.

"Untuk barak-barak pengungsian juga kita sudah kroscek dengan Pak Danramil, Kapolsek. Nah ini tadi kita cek barak-barak semuanya sudah siap," kata Djaka ditemui di Kali Gendol, Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman (10/3/2022).

Lima barak pengungsian yang sudah disiapkan itu di antaranya barak pengungsian di Glagaharjo, Gayam, Wukirsari, Kepuharjo, Umbulharjo.

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan memang sejumlah barak masih didapati dalam kondisi kotor. Sehingga hari ini akan langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pembersihan.

Baca Juga:Merapi Luncurkan Awan Panas, Ini Kondisi Kali Gendol di Kaliadem

"Ada beberapa barak yang belum bersih. Ini tadi pak lurah sudah laporan sore ini untuk giat pembersihan di barak-barak itu. Sedangkan untuk sarana pendukung seperti tempat tidur, logistik, obat-obatan, kita sudah imbau semua untuk disiapkan," ungkapnya.

Jika dihitung secara keseluruhan dari seluruh barak yang disiapkan tadi diperkirakan dapat menampung 1.000 lebih warga. Selain mempersiapkan barak pengungsian, pengawasan dan pengamanan warga oleh sejumlah relawan juga telah disiapkan.

"Karena ini kejadiannya juga tadi malam mendadak, kita antisipasi jangan sampai nanti ada kejadian susulan. Terus kemudian kita aktifkan dari rekan-rekan relawan dan pos ronda di semua kelurahan tiap malam untuk siaga dan piket malam," ujarnya.

Sejauh ini, kata Djaka, tercatat baru 193 warga dari Kalitengah Lor dan Kidul saja yang tadi sempat mengungsi ke barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo. Namun ratusan warga tersebut sudah kembali lagi ke rumah masing-masing pada pagi tadi.

Sementara itu Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi menyebut bahwa memang hingga saat ini barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo masih seperti semula sejak digunakan mengungsi terakhir kali beberapa waktu silam. Termasuk dengan sekat-sekat atau bilik yang masih terpasang.

Baca Juga:Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Desa Tlogolele Diguyur Hujan Abu Vulkanik

"Iya masih ada (sekat-sekat) tetap kami jaga bersihkan sewaktu-waktu, kan statusnya masih siaga. Rutin kami bersihkan, rawat kalau ada yang rusak kita benahi. Jadi sampai sekarang sekat-sekatnya masih. Ya untuk antisipasi," ujar Rambat.

Disampaikan Rambat, barak pengungsian Glagaharjo masih selalu terbuka untuk menampung masyarakat yang ingin mengungsi akibat dari peningkatan aktivitas Merapi. Barak Glagaharjo sendiri diketahui memiliki kapasitas sekitar 150-300 orang masih ditambah dengan tenda jika diperlukan.

"Kita terbuka, kalau ada yang mau ke sini ya tetap kita terima," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini