Potongan video Said Aqil Siradj terkait orang yang berjenggot hingga pakai gamis disebut go**** itu nyatanya sudah pernah muncul di pemberitaan sekitar tiga tahun silam hingga kemudian viral.
Berjenggot Tapi Zonder Kearifan
Pernyataan Said Aqil Siradj sendiri terkait hal itu pun sempat diulas oleh pakar sejarah pengetahuan Islam Nusantara Dr Agus Sunyoto.
Dikutip dari NU.co.id, Dijelaskan bahwa kata “orang-orang berjenggot” yang dimaksud dalam ceramah itu, sebetulnya diarahkan kepada mereka yang memelihara jenggot menjulur panjang namun zonder kearifan.
Baca Juga:Gus Yahya atau Said Aqil Siradj, Yenny Wahid: Keduanya Punya Kedekatan dengan Gus Dur

Dakwah mereka dilontarkan dengan nuansa kebencian. Ajakan mereka bernada paksaan, memaksa-maksa disertai kutukan, seolah-olah kebenaran sudah ada dalam genggaman. Mereka ini berdiri di suatu ujung ekstrem sambil berhalusinasi meyakini hanya dirinya sendiri yang berada di jalan satu-satunya menuju surga.
Wajah mereka terlihat garang dan menakutkan. Sementara itu, ada orang-orang yang berjenggot pula yang sikap dan perilakunya berkebalikan dari gambaran orang berjenggot yang pertama di atas. Mereka inilah para sufi atau orang-orang dahulu, kata Agus Sunyoto, yang berjenggot lebat dan panjang namun hidupnya diliputi kearifan.
Mereka memiliki kedalaman pengetahuan dan keluasan pandangan; mungkin mereka juga menulis kitab-kitab yang diakui namun bukan hanya itu mereka dapat bersikap arif, tapi karena daya kepekaan intuitif yang mereka miliki dan apa-apa yang dihasilkan/didukung dari daya itu.
Menurut Agus Sunyoto, orang-orang berjenggot yang sudah mencapai kepekaan intuitif sedemikian itu justru kerap memundurkan berpikir rasional murni. Karena itu tak mengapa, katanya, bila dalam pengertian berkurangnya sudut pandang rasional murni itu, para sufi dianggap “bodoh” di hadapan manusia modern yang dicitrakan serba-rasional murni (bila ada).
Boleh Berjenggot Asal....
Baca Juga:Muktamar NU Ke-34, PWNU Sumbar Dukung Said Aqil Siradj
Masih di situs yang sama, dalam kesempatan lainnya Said Aqil Siradj pernah mengemukakan memelihara jenggot termasuk salah satu sunnah Rasulullah SAW sehingga kaum muslim boleh mengamalkannya. Tapi yang ditiru jangan hanya jenggotnya saja, melainkan akhlaknya.