Fakta di Balik Penembakan Densus 88 Terhadap dr. Sunardi, Komnas HAM: Sempat Kejar-kejaran dan Ada Tembakan Peringatan

Sebelum kejadian, tim Densus 88 sempat memberi penembakan peringatan sebanyak dua kali terhadap dr. Sunardi

Galih Priatmojo
Rabu, 16 Maret 2022 | 10:11 WIB
Fakta di Balik Penembakan Densus 88 Terhadap dr. Sunardi, Komnas HAM: Sempat Kejar-kejaran dan Ada Tembakan Peringatan
Ilustrasi Densus 88 (Polri..go.id)

“Mau dikasih tembakan peringatan setelah turun, ditunjukkan bahwa dia polisi tetap jalan. Di situlah ada nabrak yang pertama. Nah, ini, petugas yang turun dari mobil, petugas Innova naik ke kabin,” katanya.

Setelah kejadian itu, kejar-kejaran pun tak terelakkan antara dr. Sunardi dan Densus 88. Anam menyebut mobil sang dokter bahkan sempat melaju hingga ke pinggir jalan.

Tak hanya itu, mobil double cabin itu juga sempat serempetan dengan mobil petugas hingga timbul percikan api.

“Ini dipepet tapi tetap saja disuruh berhenti enggak mau,” tegasnya.

Baca Juga:Kelompok Jamaah Islamiyah Bukan Cuma Targetkan PNS Agar Berbaiat, Begini Pengakuan Eks Napi Teroris

“Ini batas jalan aspal ini, tanahnya, kayak di bahu jalan kalau di tol. Lanjut, ini ada yang lebih jelas, tapi enggak mau berhenti. Ini kemudian mulai serempetan sampai muncul percikan api. Jadi, itu proses kejar-kejarannya,” ungkapnya.

Anam kemudian menyebut dr. Sunardi juga tidak mau berhenti ketika Densus 88 sudah menembak dirinya. Sebelum itu, anggota yang akan menangkap sebenarnya juga sudah menunjukkan surat penangkapan.

“Dikasih tembakan ke udara (tembakan peringatan, red) enggak berhenti-berhenti. Yang sebelah kiri (tempat penumpang) bagian depan ditembak juga enggak berhenti, lalu tembak tangan enggak berhenti, tembak bahu enggak berhenti, tembak badan itu enggak berhenti terus akhirnya baru nabrak,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak