SuaraJogja.id - Harga pertamax diprediksi akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Hal itu mengingat Pertamax adalah BBM non subsidi paling murah di kelasnya dan juga sejak lebih dari dua tahun terakhir tidak naik harga.Menanggapi hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut sejauh ini pemerintah belum akan menaikkan harga Pertamax.
"Belum (akan naik harga Pertamax)," kata Arifin kepada awak media di Hotel Sheraton Mustika, Rabu (23/3/2022).
Pernyataan Arifin tersebut juga sebagai jawaban atas isu yang bergulir terkait dengan harga BBM jenis Pertamax yang akan disesuaikan pemerintah.
Diketahui bahwa saat ini Pertamax masih dipatok dengan harga Rp9.500 per liter. Harga tersebut berada di bawah harga keekonomian yang tercatat pada kisaran Rp14.500 per liter.
Baca Juga:Ekonom: BBM Non Subsidi Sudah Seharusnya Ikuti Harga Pasar
Arifin menyatakan bahwa nanti harga Pertamax tetap akan bergantung pada harga minyak secara internasional. Kendati demikian pemerintah tetap akan berupaya untuk menjaga kestabilan harga tersebut.
"Tergantung harga minyak internasional, kita jaga stabil dulu," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN memberikan sinyal bahwa harga BBM jenis Pertamax yang dijual PT Pertamina (Persero) akan naik. Hal ini, setelah ada rencana perhitungan ulang harga Pertamax imbas dari kenaikan harga minyak dunia.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, perhitungan ulang ini dilakukan agar ada rasa keadilan bagi konsumen Pertamax, terutama pada konsumen mobil mewah.
Menurut dia, saat ini konsumsi nasional BBM Pertamax sebesar 13% yang didominasi oleh mobil-mobil mewah.
Baca Juga:Harga BBM Non-subsidi Resmi Naik, Pakar: Bantu Kurangi Beban APBN
"Sudah saatnya dihitung ulang beberapa harga layak yang diberikan Pertamina untuk harga Pertamax yang dikonsumsi mobil mewah," ujar Arya kepada wartawan, Selasa (22/3/2022).
- 1
- 2