SuaraJogja.id - Diaspora warga Kabupaten Bantul (Warkaban) menggelar silaturahmi nasional (silatnas) 2022 di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara yang digelar di Pendopo Parasamya Bantul itu menghadirkan sejumlah tokoh dengan berbagai kegiatan, mulai dari seminar hingga diskusi panel bertema Warkaban Perkuat Silaturahmi, Menuju Bantul Sejahtera.
Ketua Umum Warkaban Didik Akhmadi menuturkan bahwa silatnas kali ini merupakan rangkaian dari program-program Warkaban. Setidaknya ada lima program yang selama ini dilaksanakan Warkaban, yakni layanan sosial, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, akses ilmu pengetahuan, dan pemulihan nilai-nilai sejarah dan budaya.
"Pertama kita akan tukar menukar informasi ilmu pengetahuan yang nanti kemudian dijadikan gagasan-gagasan dalam pengembangan riset dan inovasi," kata Didik kepada awak media di Pendopo Parasamya Bantul, Minggu (27/3/2022).
Selain itu, disampaikan Didik, pihaknya juga akan memberikan solusi-solusi dan saling bertukar pikiran khususnya terkait dengan pertanian, pariwisata dan pengurangan sampah. Tidak jarang pemerintah juga membutuhkan berbagai gagasan-gagasan baru dari kalangan masyarakat.
Baca Juga:Paguyuban Warkaban Gelar Silaturahmi Nasional, Bahas Pariwisata hingga Riset dan Inovasi
Baik mulai dari lingkungan perguruan tinggi maupun dari kelompok-kelompok masyarakat yang ada. Hal itu yang kemudian menjadi program dari Warkaban di dalam peningkatan akses ilmu pengetahuan.
Didik menyebut bahwa silatnas yang digelar tahun ini juga digelar cukup spesial karena mendekati momen hari suci Ramadhan. Sehingga tidak sedikit anggota Warkaban pun ikut pulang kampung ke Bantil sekaligus memulaikan dan mengembangkan nilai-nilai sejarah serta budaya.
"Jadi ini sebuah trobosan dan memang mendapat sambutan yang baik. Kita memberikan sumbangan pemikiran ketika arus kebijakan nasional ini mengarah kepada penyatuan lembaga riset dan inovasi. Nah kita mulai menggagas ini dari lingkungan masyarakat supaya nanti pada saatnya Bantul bisa membentuk Badan Riset dan inovasi daerah," ungkapnya.
Didik menyatakan Warkaban terus mendorong agar Bumi Projotamansari ke depan dapat memiliki badan riset dan inovasi di tingkat daerah. Menyesuaikan dengan kebijakan yang telah ditetapkan dari pemerintah.
"Nah sekarang kita memulai. Di sana undang-undangnya transisi-transisi kebijakan ini belum mewujud tapi kita sudah bergerak," ujarnya.
Baca Juga:Galang Dana Erupsi Semeru, Anoman hingga Gatotkaca Turun ke Simpang Empat Klodran
Menurutnya badan riset dan inovasi di tingkat daerah itu menjadi sangat penting. Terlebih dalam mendukung setiap program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
Bukan memulu hanya mempersiapkan segala program yang terkait pembangunan itu atau malah anggaran-anggaran tahunan yang sifatnya rutin. Tetapi harus ada riset dan inovasi lebih jauh untuk memajukan setiap daerah.
"Harus memikirkan riset dan inovasi, yang kita dapatkan dari luar negeri, partisipasi dari kampus, kelompok-kelompok profesi. Jadi semakin terbuka pemikiran dari situasi di sini," tandasnya.
Sekjen Warkaban Edi Darsono menambahkan sesuai dengan motto dari Warkaban sendiri yaitu guyub rukun migunani. Sehingga acara silatnas kali ini tidak hanya terbatas pada silaturahmi saja tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat.
"Artinya migunani bermanfaat untuk masyarakat Bantul pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Makanya kita mengadakan silatnas ini bisa disambut baik oleh pemerintah daerah kabupaten Bantul. Kita selalu sinergi untuk membangun Bantul," tutur Edi.
Selain itu, dikatakan Edi, beberapa tokoh dewan pakar yang mengisi acara pun juga berasal dari Bantul. Mereka adalah sosok-sosok yang telah mempunyai jabatan-jabatan penting di negeri ini atau orang yang punya kemampuan dalam bidangnya.
"Anggota 7 ribuan se-Indonesia. Di Jabobetabek ada sekitar 1.500. Sisanya tersebar di seluruh provinsi di Indonesia jadi kita sudah terbentuk kepengurusan 18 provinsi. Hadir di sini Lampung, Kalimantan, Jawa Timur, Surabaya, Malang, perwakilan hadir," paparnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi kepedulian yang ditunjukkan oleh para diaspora Bantul untuk kemajuan daerahnya. Walaupun memang sudah berkarya dan bekerja di luar Bantul.
"Saya agak emosional, kehadiran saudara-saudara kita warga Kabupaten Bantul yang ada diperantauan, yang demikian besar memiliki perhatian terhadap kemajuan dan masa depan Bantul. Saya ucapakn terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk para sedulur semua," kata Halim.