"Itu yang bisa nanti menjadi sumber-sumber mungkin varian baru," ucapnya.
Maka sejalan dengan kondisi tersebut, Gunadi menuturkan sejumlah laboratorium yang ada termasuk FKKMK UGM juga masih akan diminta untuk melakukan genomik surveilans. Sebagai upaya mencegah penyebaran varian baru yang dapat dimungkinkan muncul dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia.
"Kemenkes tetap meminta kita setiap minggu itu running satu kali 96 atau 48 sampel. Ini untuk menangkap apakah kemungkinan ada varian baru berkembang di Indonesia atau yang dari PPLN itu," jelasnya.
Baca Juga:Update COVID-19 Jakarta 31 Maret: Positif 729, Sembuh 1.312, Meninggal 8