"Berhubungan dengan nyeri dada, Daghlas (2019) nulis kalau durasi tidur kurang dari 6 jam memang bisa meningkatkan risiko kejadian serangan jantung hingga 20%. Tanda khas serangan jantung ya nyeri dada, sensasi penuh dan tidak nyaman pada dada seperti diremas atau ditindih mobil," jelasnya.
Untuk kebiasaan telat makan, dapat dibuat jadwal keseharian.
"Terus biar ga lupa atau telat makan, atur aja kapan kerja, nugas dan kapan makan, lalu patuhi jadwal tersebut," urainya.
"Bikin alarm pengingat waktu makan, lalu makan. Pilih waktu kamu terbiasa lapar. Setelah itu, lanjut nugas lagi. Memang ribet, tapi worth buat nyawamu. Silakan bisa improvisasi sendiri," jelasnya lagi.
Baca Juga:Raja Salman Masuk Rumah Sakit
Hingga saat ini, utas yang dibuat oleh @afrkml telah disukai oleh 38 ribu pengguna Twitter dan di-retweet sebanyak 11 ribu kali.
Ribuan komentar juga membanjiri unggahan dari pria ini.
"Aku selama ini makan kalo inget bang. kadang rasa lapar pun udah ga kerasa, saking banyaknya beban yang dipikirkan," tulis warganet.
"Aku kadang juga sering ngerasain nyeri dada gitu, jadi sekarang lagi mulai ngejaga pola makan dan tidur," ungkap warganet.
"Jan keseringan! Gw kena hepatitis C pas kelas 6 SD - kelas 1 SMP dikarenakan begadang tiap hari sampe jam 3 subuh cuma buat maen PB dan jam 5 harus ke masjid solat, abis itu lanjut maen PB lagi," tambah warganet.
Baca Juga:Aniaya Warga Prambanan Hingga Masuk Rumah Sakit, Dua Pemuda Diamankan Polisi
Kontributor SuaraJogja.Id: Dita Alvinasari